Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud atau yang dikenal dengan sebutan Gubernur Harum, menyampaikan visi ambisius untuk menghidupkan kembali Sungai Mahakam sebagai destinasi wisata malam di Kota Samarinda. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa sungai terbesar di Kaltim ini harus bertransformasi dari jalur lalu lintas ponton batu bara menjadi kawasan wisata yang menarik dan produktif.
“Sungai Mahakam harus hidup di malam hari. Bukan malah jadi jalur ponton. Kita bisa mencontoh Sungai Huangpu di Shanghai atau Chao Phraya di Bangkok,” ujarnya seperti dikutip dari pranala.co.
Menurut Gubernur Harum, Sungai Mahakam menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat kegiatan ekonomi kreatif dan pariwisata. Ia menggagas sejumlah program seperti wisata susur sungai, kuliner terapung, perahu lampion, hingga pertunjukan seni budaya di atas air.
Gagasan ini juga diiringi dengan keprihatinan terhadap keselamatan pelayaran di Sungai Mahakam. Ia menyoroti insiden-insiden yang melibatkan ponton batu bara, termasuk kejadian ketika ponton menabrak tiang Jembatan Mahakam. Oleh karena itu, ia mengusulkan pembatasan operasional ponton di malam hari demi mendukung keselamatan dan pengembangan wisata malam.
Lebih lanjut, Gubernur Harum juga menekankan pentingnya pengaturan ulang lalu lintas sungai dan pembangunan tempat labuh kapal yang layak untuk mendorong aktivitas wisata sungai yang tertib dan aman.
Dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud optimistis bahwa transformasi Sungai Mahakam dapat menjadi bagian penting dari strategi diversifikasi ekonomi daerah. Ia menegaskan bahwa Kalimantan Timur tidak boleh selamanya bergantung pada sumber daya alam seperti batu bara, melainkan harus mulai membangun sektor non-ekstraktif yang berkelanjutan.