Penulis: Putri Anggraeni, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta.
Pernah nggak sih kamu ngerasa sendirian, padahal lagi di tengah banyak orang? Lagi nongkrong bareng temen, tapi hati rasanya kosong. Atau scroll medsos liat banyak orang yang terlihat happy, tapi justru makin ngerasa jauh?
Aku pernah. Dan ternyata, aku nggak sendiri.
Menurut Kompas.com (2023), makin banyak anak muda yang ngerasa kesepian di era digital, walaupun mereka aktif banget secara online. Banyak yang punya ratusan teman di media sosial, tapi nggak punya satu orang pun buat benar-benar cerita. Rasanya kayak rame, tapi nggak ada yang benar-benar nyambung.
Apa yang Sebenarnya Kita Cari?
Menurutku, kita semua butuh satu hal yang sama yaitu hubungan yang tulus. Hubungan yang nggak sekadar basa-basi, tapi bikin nyaman jadi diri sendiri. Nggak harus tiap hari ngobrol, tapi tahu kapan harus hadir. Kayak punya satu tempat pulang, meskipun cuma dalam bentuk suara atau chat singkat yang tulus.
Melansir WHO (2023), hubungan yang positif bisa bantu banget menjaga kesehatan mental. Orang yang merasa punya dukungan emosional dari lingkungan terdekatnya cenderung lebih kuat ngadepin stres, lebih semangat, dan lebih percaya diri. Jadi, emang bukan cuma soal “punya teman”, tapi soal koneksi yang benar-benar dalam.
Tapi Kenapa Sekarang Rasanya Susah Banget Dapetin Itu?
Menurutku, karena kita sering terlalu sibuk jaga image. Kita pengen keliatan baik, lucu, keren, sukses… sampai lupa jadi diri sendiri. Kita takut dianggap lemah, takut dikatain drama, takut nggak relate. Padahal justru dari jujur dan terbuka itu, hubungan bisa terbentuk lebih kuat.
Aku juga pernah mikir dua kali buat cerita masalahku, karena takut dianggap lebay. Tapi pas akhirnya aku jujur ke satu orang yang aku percaya, ternyata dia juga ngerasain hal yang sama. Dari situ, hubungan kami malah jadi makin dekat.
Yuk, Mulai dari Diri Sendiri
Kalau kita sama-sama pengen hubungan yang tulus, berarti kita juga harus mulai dari diri sendiri. Nggak perlu sok kuat, nggak usah jaim. Berani nanya kabar beneran, bukan cuma formalitas. Dengerin orang lain dengan hati, bukan cuma nunggu giliran buat ngomong.
Menurut Psychology Today (2022), salah satu ciri hubungan yang sehat itu ketika dua orang bisa saling merasa aman dan didengar. Bukan siapa yang paling banyak ngomong, tapi siapa yang paling hadir.
Di dunia yang serba cepat dan penuh pencitraan ini, hubungan yang tulus jadi barang langka. Tapi bukan berarti nggak mungkin. Mulailah dengan jadi versi paling jujur dari diri sendiri. Karena saat kita bisa jadi nyata, kita juga bisa menarik orang-orang yang nyata.
Jadi, kalau kamu lagi ngerasa sendiri di tengah keramaian, kamu nggak aneh. Kamu cuma butuh satu hal yang semua orang juga cari yaitu hubungan yang tulus.