Berpikir Positif Di Tengah Sorotan Dunia Digital

Wed, 4 Jun 2025 05:50:06 Dilihat 40 kali Author gerbangn
IMG-20250604-WA0025

Penulis: Raissa Widiawati, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta.

 

“Semua orang tampaknya lebih bahagia dariku. Apakah aku satu-satunya yang merasa tertinggal?”

Kalimat ini bukan cuma suara hati satu orang melainkan gema batin dari banyak pengguna media sosial yang merasa dirinya kalah, gagal, bahkan tidak cukup. Dunia digital yang dulu diciptakan untuk mendekatkan, kini perlahan bisa membuat kita merasa semakin jauh dari rasa cukup.

Namun, berpikir positif bukan tentang menolak realita atau berpura-pura kuat. Ini soal memilih untuk tetap melihat cahaya, bahkan di tengah sorotan layar yang terkadang menyilaukan.

Sejarah singkat media sosial di Indonesia

Media sosial sendiri masuk ke Indonesia pada medio 2000-an awal. Saat itu dunia teknologi komunikasi membuat inovasi dengan menghadirkan sebuah media sosial baru bernama Friendster.

Friendster berhasil menarik jutaan pengguna dengan hanya melakukan pendaftaran alamat email dan jaringan online dasar. Sejak saat itu lah media sosial mulai merebak seiring perkembangan teknologi dan dunia digital.

Antara Manfaat dan Bahaya

Media sosial memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, ia memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain, mendapatkan informasi, dan mengekspresikan diri. Namun, di sisi lain, penggunaan yang berlebihan dapat memicu perasaan cemas, stres, bahkan depresi.

Menurut artikel di Kumparan, penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Manfaat Media Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

Media sosial kini bukan hanya tempat bersosialisasi, tapi juga sarana penting dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut beberapa manfaat nyatanya:

Interaksi Sosial Tanpa Batas

Melalui media sosial, kita bisa terhubung dengan siapa pun di mana saja. Komentar, pesan langsung, dan forum diskusi menjadi wadah untuk berpendapat dan menjalin relasi baru. Namun, penting untuk tetap bijak saat berinteraksi agar ruang digital tetap sehat.

Sumber Informasi Cepat dan Luas

Tak perlu buku tebal berita, ilmu pengetahuan, hingga info hiburan kini bisa diakses hanya lewat ponsel. Media sosial membantu penyebaran informasi secara cepat, bahkan bisa mempercepat bantuan dalam situasi darurat.

Menemukan Komunitas yang Sesuai

Setiap orang bisa menemukan ruang berbagi sesuai minatnya. Mulai dari komunitas seni seperti di Pixiv hingga forum menulis seperti Wattpad, media sosial menghadirkan tempat bagi orang-orang yang ingin tumbuh bersama.

Hiburan dan Peluang Kreatif

Konten lucu, musik, hingga film pendek kini jadi hiburan sehari-hari. Bahkan, dengan kreativitas yang konsisten, konten bisa menjadi sumber penghasilan, membuka peluang ekonomi bagi banyak orang.

Media Pembelajaran Modern

Selama pandemi, media sosial berperan besar dalam mendukung pembelajaran daring. Melalui e-learning dan platform edukatif, pelajar tetap bisa mengakses pendidikan dari rumah.

Media sosial bukan hanya alat hiburan, tetapi bisa menjadi sarana positif jika digunakan dengan bijak dan cerdas.

Komunitas Digital: Teman yang Tak Pernah Bertatap

Banyak orang menemukan tempat pulang bukan di rumah, tapi di komunitas digital. Grup diskusi, forum curhat, ruang aman di TikTok, atau bahkan balasan di kolom komentar bisa jadi penguat ketika dunia nyata terasa sunyi.

Ruang-ruang ini menciptakan perasaan terhubung. Pew Research (2021) mencatat, 81% anak muda merasa terbantu secara emosional setelah melihat unggahan yang memberi semangat atau perspektif baru.

Kadang kita tidak butuh solusi, hanya butuh seseorang meski anonim yang bilang, “Aku juga merasakannya.”

Media Sosial Tidak Perlu Dihindari, Cukup Ditata

Jika gawai terasa melelahkan, jangan buru-buru salahkan aplikasi. Bisa jadi kita hanya belum menyusun batas yang sehat.

Tips untuk membuat media sosial lebih sehat:

Ikuti yang memberi energi, bukan yang bikin iri.

Gunakan fitur mute atau unfollow tanpa rasa bersalah.

Tetapkan waktu penggunaan: scroll sadar, bukan sekadar lewat waktu.

Ingat: yang ditampilkan di layar bukanlah kehidupan utuh seseorang.

Media Sosial dan Ujian Positivitas

Kita hidup dalam arus informasi yang deras. Di tengah banjir unggahan pencapaian orang lain, kadang sulit untuk tidak membandingkan. Penelitian dari Detik.com menunjukkan bahwa 62% anak muda merasa cemas setelah berselancar di media sosial, terutama karena tekanan untuk terlihat bahagia atau sukses.

Berpikir positif dalam konteks ini adalah kekuatan memilih menyaring konten, mematikan notifikasi, atau mengambil jeda digital ketika pikiran mulai berat.

Baja Juga

News Feed

Pencemaran Pesisir Muara Badak, Kementerian Lingkungan Hidup Siapkan Sanksi untuk Pertamina Hulu Sanga-Sanga

Sun, 8 Jun 2025 06:32

Bontang – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memastikan investigasi dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) telah…

Perbaikan Jalan Rantau Hampang–Selerong Mulai Dikerjakan, Warga Sambut dengan Antusias

Sun, 8 Jun 2025 06:23

Kutai Kartanegara – Harapan masyarakat Rantau Hampang dan sekitarnya terhadap perbaikan infrastruktur jalan akhirnya mulai terwujud. Hari ini, proses perbaikan…

Kebakaran Landa Desa Lebak Cilong, 9 Rumah Hangus Terbakar

Sun, 8 Jun 2025 01:52

Lebak Cilong, Muara Wis – Kebakaran hebat melanda RT 5 dan RT 6 Desa Lebak Cilon, Kecamatan Muara Wis, kemarin…

Pemkab Kukar dan Otorita IKN Matangkan Penataan 15 Wilayah Terdampak Delineasi IKN

Sat, 7 Jun 2025 12:55

KUTAI KARTANEGARA — Sebanyak 15 desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dipastikan masuk dalam delineasi Ibu Kota…

Apakah Jatuh Cinta Beda Agama Selalu Salah?

Sat, 7 Jun 2025 08:39

Penulis: Savitri Shalssabila, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Cinta adalah bahasa universal yang tak perlu diterjemahkan. Ia datang tanpa izin, seringkali…

Peran Cinta Positif dalam Mendorong Semangat Kuliah Mahasiswa

Fri, 6 Jun 2025 13:01

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dunia perkuliahan bukan hanya soal menghadapi tumpukan tugas dan ujian yang berat. Banyak…

Strategi Menguatkan Hubungan Pertemanan Lewat Energi Positif

Fri, 6 Jun 2025 12:53

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pertemanan menjadi ruang aman untuk berbagi cerita, merayakan kebahagiaan, dan melewati masa sulit….

Menguatkan Citra Positif Organisasi melalui Pendekatan Public Relations Modern

Fri, 6 Jun 2025 12:05

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   Citra organisasi yang kuat dibangun melalui komunikasi tulus dan hubungan dua arah…

Strategi Membangun Hubungan Positif Bagi Akdemik Siswa

Fri, 6 Jun 2025 10:51

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pernahkah Anda menemui siswa yang kehilangan semangat belajar, bukan karena sulitnya materi, melainkan…

Saling Menjadi Rumah Dalam Pertemanan Yang Positif

Fri, 6 Jun 2025 10:44

Penulis: Lulu Khaulia, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dalam kehidupan yang penuh dinamika ini, setiap orang tentu membutuhkan tempat untuk merasa…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor