Pikiran Positif: Kunci Bertahan di Zaman Penuh Tekanan

Thu, 5 Jun 2025 13:44:50 Dilihat 115 kali Author gerbang nusantara
WhatsApp Image 2025-06-05 at 21.41.22

Penulis: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta

Ketika dunia terasa terlalu bising dengan kabar buruk, kegagalan datang silih berganti, dan tekanan hidup terasa menyesakkan berpikir positif sering kali terdengar seperti lelucon murahan. Tapi justru di masa seperti inilah kita paling membutuhkan kemampuan untuk bersikap optimis.

Berpikir positif bukan sekadar senyum palsu atau motivasi kosong. Ini adalah bentuk kesadaran, usaha sadar untuk tidak tenggelam dalam arus pikiran negatif yang melemahkan diri. Mengutip Healthline (2023), berpikir positif berkaitan erat dengan kesehatan mental yang lebih baik, penurunan stres, bahkan peningkatan daya tahan tubuh.

Optimisme Adalah Keterampilan, Bukan Bakat

Sayangnya, banyak orang menganggap berpikir positif sebagai sifat bawaan. Padahal, menurut Carol S. Dweck dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success (2006), pola pikir positif bisa dibentuk dan dilatih melalui kebiasaan sehari-hari. Artinya, siapa pun bisa belajar optimis, meski selama ini terbiasa melihat sisi gelap kehidupan.

Mulailah dari hal-hal kecil: berhenti membandingkan diri secara berlebihan di media sosial, biasakan mencatat tiga hal baik setiap hari, atau pilih bacaan yang menginspirasi dibanding berita negatif yang memicu kecemasan. Seperti kata pepatah, “Kita adalah apa yang kita pikirkan setiap hari.”

Media Sosial: Sumber Inspirasi atau Pemicu Cemas?

Di era digital, tantangan terbesar berpikir positif justru datang dari layar ponsel kita sendiri. Menurut laporan We Are Social (2024), rata-rata orang Indonesia menghabiskan lebih dari 3 jam per hari di media sosial. Jika yang dilihat setiap hari hanya pencapaian orang lain, standar hidup yang tak realistis, dan komentar negatif, tak heran jika kita mudah merasa gagal atau iri.

Kita tak bisa mengontrol isi media sosial, tapi kita bisa memilih siapa yang kita ikuti, apa yang kita baca, dan kapan harus jeda. Berpikir positif juga berarti berani menjaga batas kesehatan mental kita dari dunia digital yang tak kenal lelah.

Berpikir Positif Tak Sama dengan Mengabaikan Realita

Perlu digarisbawahi, berpikir positif bukan berarti menutupi fakta atau menolak kenyataan. Ini bukan tentang menganggap semua baik-baik saja ketika kenyataannya sulit. Justru, sikap positif adalah kemampuan untuk menerima kenyataan pahit tanpa kehilangan harapan untuk memperbaikinya.

Mengutip Viktor Frankl, penyintas kamp konsentrasi Nazi sekaligus psikiater ternama, “Antara stimulus dan respons, ada ruang. Di ruang itu terdapat kekuatan kita untuk memilih respons kita. Dan dalam respons itu terdapat pertumbuhan dan kebebasan kita.” (Man’s Search for Meaning, 1946)

Mengapa Kita Perlu Berpikir Positif?

Ada banyak alasan logis untuk belajar berpikir positif. Selain meningkatkan kualitas hidup, berpikir positif juga meningkatkan hubungan sosial, produktivitas, dan daya tahan terhadap tekanan. Bahkan menurut riset Mayo Clinic (2021), orang yang berpikir positif cenderung hidup lebih lama dan jarang mengalami depresi berat.

Di sekolah, berpikir positif membantu siswa menghadapi ujian tanpa panik. Di dunia kerja, itu menjadi kunci tetap semangat meski target belum tercapai. Dan dalam kehidupan sosial, berpikir positif membantu kita lebih pemaaf, lebih sabar, dan lebih bahagia.

Positif Itu Pilihan, Bukan Sekadar Perasaan

Berpikir positif tidak membuat masalah kita menghilang. Tapi ia membantu kita melihat celah untuk bangkit, bahkan dari kondisi yang terlihat mustahil. Ini bukan sekadar bentuk motivasi, tapi strategi hidup yang realistis dan terbukti berdampak.

Karena pada akhirnya, dalam hidup yang penuh ketidakpastian ini, kita hanya bisa mengendalikan satu hal: bagaimana kita memilih untuk merespons.

Baja Juga

News Feed

UU Reformasi BUMN Disahkan, Menteri & Wamen Dilarang Rangkap Jabatan, tapi…

Mon, 6 Oct 2025 09:55

Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)….

Etika Jurnalistik Indonesia: Menjaga Kredibilitas di Tengah Dinamika Digital

Mon, 6 Oct 2025 06:26

Oleh: Sabrinna Az Zahra Di era digital yang serba cepat dan penuh tantangan, etika jurnalistik di Indonesia menjadi isu yang…

Melawan Hoaks di Era AI: Kolaborasi Jurnalis dan Teknologi untuk Memperkuat Literasi Digital

Mon, 6 Oct 2025 04:10

Oleh: Riga Fasya Dwi Jamaludin, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat ibarat pedang bermata dua. Di satu…

Jurnalistic Expo: Tantangan dan Peluang Etika Jurnalistik di Era Digital

Mon, 6 Oct 2025 02:43

Oleh: Sisilia Rosadi, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media menuntut dunia jurnalistik di Indonesia beradaptasi…

Menjaga Integritas di Era Digital: Masa Depan Etika Jurnalistik Indonesia

Mon, 6 Oct 2025 02:28

Oleh: Kalyca Ninda Nf, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI),…

Masyarakat Kukar Keluhkan Tarif Tol Balikpapan–Samarinda: Harga Selangit, Kualitas Jalan Buruk

Mon, 6 Oct 2025 01:52

Kalimantan Timur –Sejumlah  warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai…

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor