Kutai Kartanegara – Ketua Generasi Muda Kutai Kartanegara (GEMA Kukar), Ihwan, menyoroti aktivitas perjalanan dinas yang dilakukan oleh sejumlah anggota DPRD Kukar ke luar Provinsi Kalimantan Timur, di tengah kondisi keuangan daerah yang dikabarkan mengalami tekanan serius.
Menurut Ihwan, meskipun Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menginformasikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 berpotensi mengalami defisit, aktivitas perjalanan dinas anggota legislatif tetap berjalan intensif.
“Hampir setiap minggu di bulan Juli ini, anggota DPRD yang tergabung dalam Alat Kelengkapan Dewan seperti Badan Musyawarah (Banmus), Badan Anggaran (Banggar), dan Panitia Khusus (Pansus) melakukan perjalanan dinas secara rombongan ke luar provinsi seperti Bali, Jakarta, Sulawesi Selatan, dan daerah lainnya,” ungkapnya.
Kondisi ini dinilai kontras dengan langkah penghematan yang diambil oleh eksekutif. Pada 14 Juli 2025, Sekretaris Daerah Kukar menerbitkan surat edaran yang menghentikan sementara proses belanja pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari APBD tahun 2025. Tidak hanya itu, pada 18 Juli 2025, Dinas Pendidikan juga mengeluarkan surat penjelasan bahwa program seragam gratis untuk siswa belum dapat direalisasikan tahun ini karena keterbatasan anggaran.
“Ini menjadi sinyal bahwa kondisi keuangan daerah sedang tidak baik-baik saja. Sayangnya, di tengah situasi ini, DPRD Kukar justru menunjukkan sikap yang tidak mencerminkan semangat penghematan,” kritik Ihwan.
Ia menegaskan bahwa DPRD seharusnya menjadi contoh dalam pengelolaan anggaran yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat. “Dengan fungsi pengawasan, anggaran, dan legislasi yang dimiliki, sudah sepatutnya DPRD memberikan teladan, bukan malah memperbanyak perjalanan dinas yang urgensi dan manfaatnya bagi masyarakat tidak jelas,” pungkasnya.