Kutai Kartanegara – Ketua DPC Remaong Kutai Menamang (RKM) Kukar, Moch Saddam Jordi, menegaskan bahwa aksi yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk penolakan terhadap dualisme kepemimpinan dalam tubuh KNPI di Kutai Kartanegara (Kukar).
Penolakan tersebut turut mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum DPP RKM, Kadir.
Jordi menyoroti adanya kegiatan yang mengatasnamakan KNPI, namun tidak berasal dari kepengurusan resmi yang telah dilantik beberapa bulan lalu. Ia menekankan bahwa aksi tersebut murni digerakkan oleh hati nurani sebagai putra daerah, tanpa kepentingan politik apa pun.
“Kami Remaong Kutai Menamang sangat menolak adanya dualisme dalam organisasi di Kukar, terlebih pada organisasi besar seperti KNPI yang memiliki pengaruh secara nasional. Ini soal menjaga nama baik daerah istimewa kita. Kami tidak ingin Kutai Kartanegara dikenal sebagai wilayah dengan kepemimpinan ganda,” ujar Jordi kepada gerbangnusantaranews.id, Sabtu sore (26/7/2025).
Ia menegaskan, KNPI Kukar hanya memiliki satu kepengurusan yang sah, yakni yang dipimpin oleh Ketua terpilih dan telah dikukuhkan secara resmi oleh Bupati Kukar.
“Sudah jelas, Ketua KNPI Kukar hanya satu, yaitu yang dilantik langsung oleh Bupati Kukar. Jangan lagi ada dualisme, karena dualisme dalam organisasi hanya akan memecah belah pemuda,” tegasnya.
Sebagai informasi, pada Kamis, 17 April 2025 lalu, Rian Tri Saputra resmi dilantik sebagai Ketua KNPI Kukar periode 2024–2027 oleh Bupati Edi Damansyah di Pendopo Bupati Kukar.
“Kami tidak peduli terhadap argumentasi dari pihak manapun. Ini semua demi menjaga kehormatan dan nama baik daerah istimewa kita, Kutai Kartanegara Ing Martadipura tercinta,” pungkas Jordi.