Kutai Kartanegara —Erau Adat Pelas Tanah Kahala resmi digelar pada 10 hingga 17 September di Desa Kahala, Kecamatan Kenohan.
Perhelatan budaya ini turut diramaikan berbagai lomba tradisional, seperti berlogo sumpit dan ketapel, yang menjadi daya tarik masyarakat setempat.
Kepala adat Kahala Marli, menyampaikan bahwa pelaksanaan erau kali ini merupakan wujud dari nazar kepala desa yang sudah lama direncanakan, namun baru dapat terlaksana tahun ini.
Selain itu, secara kultur adat, upacara erau memang hanya dapat dilaksanakan di tiga wilayah, yakni Tenggarong, Muara Kaman, dan Kahala.
Terakhir kali Kahala menggelar erau berskala besar adalah pada tahun 2004, sementara pada 2017 lalu juga sempat dilaksanakan meski dalam skala lebih kecil.
Melalui penyelenggaraan erau kali ini, diharapkan tradisi dan budaya adat Kahala yang sempat lama vakum dapat kembali hidup dan dilestarikan.
Menariknya, para pemenang lomba tradisional dalam rangkaian erau Kahala ini akan mewakili daerah untuk mengikuti ajang erau di Tenggarong yang dijadwalkan mulai 21 September mendatang.