Bupati Aulia Tegaskan Komitmen Program Rp150 Juta per RT di Tengah Penurunan APBD

Sat, 20 Sep 2025 05:07:12 Dilihat 314 kali Author gerbang nusantara
1-RANUS-2756439864

Kutai Kartanegara –Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan program bantuan Rp150 juta per Rukun Tetangga (RT) tetap berjalan pada tahun anggaran 2026. Kebijakan ini ditegaskan langsung oleh Bupati Kukar, dr. Aulia Rahman Basri, di tengah prediksi penurunan signifikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar pada tahun mendatang.

Program Rp150 juta per RT ini selama dua tahun terakhir menjadi salah satu unggulan Pemkab Kukar. Skema ini diarahkan untuk menjawab persoalan sosial, meningkatkan ketahanan pangan, dan memperkuat peran pemerintah di tingkat paling bawah. Meski potensi penerimaan daerah tahun depan menurun, Pemkab Kukar menegaskan komitmennya agar alokasi anggaran untuk program ini tetap tersedia secara penuh.

Menurut penjelasan Bupati Aulia, program ini dirancang untuk memastikan pemerintah hadir langsung di tengah masyarakat. Pemkab Kukar menghitung kebutuhan anggaran program Rp150 juta per RT mencapai sekitar Rp450 miliar. Perhitungan itu sudah mempertimbangkan jumlah RT penerima bantuan, mekanisme distribusi, serta potensi tumpang tindih dengan sumber pembiayaan lain seperti Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD). Pemerintah ingin memastikan setiap RT memperoleh manfaat program ini secara proporsional sesuai tujuan awalnya.

Kukar saat ini memiliki ribuan RT yang tersebar di kecamatan-kecamatan. Melalui program Rp150 juta per RT, pemerintah berupaya menyalurkan bantuan secara langsung ke tingkat terdepan pemerintahan. Skema ini tidak hanya difokuskan pada pembangunan fisik atau infrastruktur kecil, tetapi juga diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan, seperti bantuan bibit, fasilitas pengolahan hasil pertanian, atau program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan warga.

Bupati Aulia menekankan pentingnya penyaluran tepat sasaran agar tidak terjadi duplikasi dengan dana lain. Pemerintah daerah berharap agar kegiatan yang seharusnya dibiayai melalui ADD maupun DD tidak diambil dari program Rp150 juta per RT. Dengan begitu, bantuan ini benar-benar menjadi tambahan dukungan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, bukan menggantikan sumber pembiayaan yang sudah ada.

Program Rp150 juta per RT Kukar sebelumnya menuai perhatian publik karena dinilai inovatif dalam mendekatkan layanan pemerintah ke masyarakat. Dalam praktiknya, setiap RT diberi keleluasaan untuk mengajukan proposal kegiatan sesuai kebutuhan di lingkungannya. Pemerintah daerah kemudian melakukan verifikasi dan pendampingan agar anggaran tersalurkan sesuai ketentuan dan akuntabel. Skema ini diharapkan mampu mempercepat penyelesaian persoalan sosial secara lokal dan meningkatkan ketahanan pangan berbasis komunitas.

Meski APBD Kukar tahun 2026 diperkirakan menurun akibat proyeksi penerimaan yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, Pemkab Kukar tetap mengalokasikan anggaran besar untuk program ini. Pemerintah menilai, di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, justru program-program berbasis masyarakat seperti ini yang paling dibutuhkan. Selain menjaga stabilitas sosial, bantuan tersebut juga dapat menjadi stimulus ekonomi lokal di tingkat RT.

Selain itu, Pemkab Kukar juga sedang menyusun pedoman teknis yang lebih rinci untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas program Rp150 juta per RT. Pedoman ini meliputi tata cara pengajuan, penggunaan, pelaporan, serta evaluasi hasil kegiatan. Dengan sistem yang lebih rapi, pemerintah berharap setiap rupiah anggaran yang disalurkan benar-benar memberi manfaat bagi warga.

Ke depan, Pemkab Kukar juga berencana memperkuat koordinasi dengan perangkat desa, kelurahan, dan kecamatan agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan. Pendampingan teknis kepada RT juga akan ditingkatkan, termasuk pelatihan pengelolaan keuangan sederhana, penyusunan proposal, hingga monitoring hasil program. Langkah ini diambil agar pengelolaan dana tetap sesuai dengan aturan dan tujuan yang telah ditetapkan.

Program Rp150 juta per RT ini menjadi salah satu pilar penting dalam strategi Pemkab Kukar mengurangi kesenjangan sosial dan memperkuat ketahanan pangan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dengan dana yang dikelola langsung di tingkat RT, pemerintah berharap tercipta kemandirian lokal, partisipasi masyarakat meningkat, serta tumbuhnya inovasi program sosial dan pangan berbasis komunitas.

Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkab Kukar optimistis program Rp150 juta per RT akan terus berjalan dan memberi dampak positif. Meski tantangan fiskal semakin berat, komitmen menjaga keberlanjutan program ini menunjukkan arah kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat di tingkat akar rumput. Pemerintah berharap, melalui program ini, kehadiran negara benar-benar dirasakan hingga ke lapisan terbawah pemerintahan.

Baja Juga

News Feed

Etika Jurnalistik Indonesia: Menjaga Kredibilitas di Tengah Dinamika Digital

Mon, 6 Oct 2025 06:26

Oleh: Sabrinna Az Zahra Di era digital yang serba cepat dan penuh tantangan, etika jurnalistik di Indonesia menjadi isu yang…

Melawan Hoaks di Era AI: Kolaborasi Jurnalis dan Teknologi untuk Memperkuat Literasi Digital

Mon, 6 Oct 2025 04:10

Oleh: Riga Fasya Dwi Jamaludin, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat ibarat pedang bermata dua. Di satu…

Jurnalistic Expo: Tantangan dan Peluang Etika Jurnalistik di Era Digital

Mon, 6 Oct 2025 02:43

Oleh: Sisilia Rosadi, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media menuntut dunia jurnalistik di Indonesia beradaptasi…

Menjaga Integritas di Era Digital: Masa Depan Etika Jurnalistik Indonesia

Mon, 6 Oct 2025 02:28

Oleh: Kalyca Ninda Nf, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI),…

Masyarakat Kukar Keluhkan Tarif Tol Balikpapan–Samarinda: Harga Selangit, Kualitas Jalan Buruk

Mon, 6 Oct 2025 01:52

Kalimantan Timur –Sejumlah  warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai…

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Masa Depan Jurnalistik di Tangan Generasi Muda

Sun, 5 Oct 2025 06:31

Oleh: Intan Nur Anwari, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Dunia media tengah mengalami perubahan besar di era digital. Semangat…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor