Lucu Keuangan Negara 2025: Anggaran Kok Bisa Begini?

Wed, 1 Oct 2025 07:37:38 Dilihat 89 kali Author gerbang nusantara
Screenshot_20251001-152957~2

Penulis: Muthia Salsabila, Mahasiswa Universitas Mulawarman

Di tengah hiruk pikuk politik dan ekonomi Tahun 2025, polemik keuangan negara Indonesia kembali menjadi sorotan utama. Pada 10 September 2025 secara resmi bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani berganti menjadi Purbaya Yudhi Sadewa, keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga secara mengejutkan, hingga defisit anggaran yang semakin melebar, sehingga bikin banyaknya orang bertanya-tanya: bisakah Indonesia tetap tumbuh cepat tanpa mengorbankan kepercayaan pasar dan stabilitas jangka panjang?

Per Agustus tahun 2025, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah tembus hingga Rp321,6 triliun atau sekitar 1,35% dari total ekonomi nasional, targetnya akhir tahun bisa sampai 2,78% PDB. Sementara itu, utang pemerintah diperkirakan mencapai 39% PDB angka ini masih tergolong aman, tapi bisa berbahaya kalau belanja negara terus jor-joran tanpa diimbangin dengan penerimaan yang kuat, lama-lama bisa bikin ngeri

Nah, artinya kita butuh Jalan Tengah. Bukan hanya sekedar pilihan antara “irit banget” atau “boros banget”, tapi mencari strategi yang lebih sehat yaitu dengan memperkuat pemasukan, menata subsidi agar tepat sasaran dan memastikan Bank Indonesia tetap bebas dari Tarik menerik politik.

Kunci Utama: Reformasi Penerimaan Negara

Kementerian Keuangan sendiri menegaskan bahwa percepatan belanja negara yang harus diimbangi dengan pemasukan yang solid. Namun sayangnya, penerimaan pajak tahun ini justru melambat. Kalau defisit ditutup dengan utang baru, resikonya generasi berikutnya yang bakal menanggung beban utang.

Solusi yang lebih adil?

  • Memperluas basis pajak lewat digitalisasi
  • Tegas terhadap kelompok kaya yang suka ngeles dari pajak
  • Memberi insentif agar UMKM mau masuk ke sistem formal

Dengan cara ini, negara tetap punya dana, tapi rakyat kelas menengah bawah tidak terbebani dan tidak menjadi korban tambahan.

Subsidi: Jangan Dipangkas Sembarangan

Belanja subsidi energi (BBM, listrik, LPG) jadi salah satu pengeluaran terbesar negara. Tapi kalau di potong mentah-mentah, yang paling menderita justru rakyat kecil. Oleh karna itu solusinya subsidi tepat sasaran.

Contohnya: dengan penggunaan identitas digital biar subsidi hanya dinikmati masyarakat miskin dan rentan. Sisanya bisa dialihkan untuk hal produktif seperti pelatihan kerja atau Pembangunan infrastruktur lokal.

Jaga Kepercayaan: Bank Indonesia Harus Independen

Keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga di 2025 ini sangat bikin pasar kaget. Apalagi terjadi di saat rupiah melemah, dolar lagi menguat dan menteri keuangan baru saja dilantik. Investor jadi curiga : jangan-jangan kebijakan ekonomi kita dipengaruhi politik?

Padahal, kepercayaan pasar itusangat penting. Kalau saja pasar hilang kepercayaan, modal asing bisa kabur dan inflansi makin sulit dikendalikan. Itu sebabnya, transparansi kebijakan dan independensi Bank Indonesia dari intervensi politik harus dijaga mati-matia.

Kesimpulan: Cari Jalan Tengah yang Sehat

Polemik keuangan negara 2025 sebenarnya bukan soal pilih antara pertumbuh cepat atau jaga stabilitas, tapi kuncinya ada pada keseimbangan.

Langkah yang perlu dilakukan:

  • Perkuat penerimaan negara lewat reformasi pajak yang adil.
  • Ubah subsidi jadi tepat sasaran, bukan dipangkas sembarangan.
  • Tegakkan disiplin fisikal dan biarkan Bank Indonesia tetap independent.

Kalau langkah ini dijalankan, Indonesia bisa tetap tumbuh maju tanpa harus menggadaikan masa depan. Ekonomi tetap bisa jalan maju, tapi dengan generasi mendatang yang tidak harus pusing memikirkan utang negara yang menumpuk.

 

 

 

 

Baja Juga

News Feed

Melawan Hoaks di Era AI: Kolaborasi Jurnalis dan Teknologi untuk Memperkuat Literasi Digital

Mon, 6 Oct 2025 04:10

Oleh: Riga Fasya Dwi Jamaludin, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat ibarat pedang bermata dua. Di satu…

Jurnalistic Expo: Tantangan dan Peluang Etika Jurnalistik di Era Digital

Mon, 6 Oct 2025 02:43

Oleh: Sisilia Rosadi, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media menuntut dunia jurnalistik di Indonesia beradaptasi…

Menjaga Integritas di Era Digital: Masa Depan Etika Jurnalistik Indonesia

Mon, 6 Oct 2025 02:28

Oleh: Kalyca Ninda Nf, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI),…

Masyarakat Kukar Keluhkan Tarif Tol Balikpapan–Samarinda: Harga Selangit, Kualitas Jalan Buruk

Mon, 6 Oct 2025 01:52

Kalimantan Timur –Sejumlah  warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai…

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Masa Depan Jurnalistik di Tangan Generasi Muda

Sun, 5 Oct 2025 06:31

Oleh: Intan Nur Anwari, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Dunia media tengah mengalami perubahan besar di era digital. Semangat…

Menuju Krisis Kepercayaan Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 05:14

Penulis: Muhammad Briyan Prama Irwansyah, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta –Di tengah derasnya arus penyebaran informasi digital, “kebenaran” jurnalistik di…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor