Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Fantastis, Efektivitas Dipertanyakan

Thu, 2 Oct 2025 12:22:36 Dilihat 85 kali Author gerbang nusantara
IMG-20251002-WA0038

Penulis: Tasya Fauzilyah, Mahasiswa Universitas Mulawarman

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo yang telah menjangkau 38 provinsi. Sasaran utamanya adalah pelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Program ini berupa pemberian makanan sehat secara gratis dengan harapan dapat meningkatkan gizi anak-anak di Indonesia. Untuk menjalankannya, pemerintah membentuk pihak khusus yang menangani produksi makanan, yaitu SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).

Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga pelaksana program ini menerima anggaran yang sangat besar dari pemerintah, yaitu Rp71 triliun pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi salah satu yang tertinggi di antara kementerian atau lembaga lain, termasuk Kementerian Pendidikan. Bahkan, untuk tahun 2026, anggaran MBG sudah ditetapkan lebih dari Rp300 triliun.

Pertanyaannya, sejauh mana program ini benar-benar menjangkau masyarakat dan memberikan manfaat sesuai harapan? Mengingat anggaran yang digelontorkan sangat besar, masih ada sejumlah daerah pedalaman yang belum merasakan langsung program ini. Pemerintah seharusnya memprioritaskan masyarakat di wilayah terpencil karena mereka yang paling membutuhkan manfaat dari program tersebut.

Selain itu, efektivitas MBG juga dipertanyakan karena sempat terjadi kasus keracunan pada pelajar akibat konsumsi makanan dari program ini. Hal ini menunjukkan kurangnya pengawasan pemerintah serta ketidaksiapan SPPG di berbagai daerah. Dengan anggaran yang sangat besar, seharusnya pengelolaan dan kualitas pelaksanaan program lebih maksimal. Evaluasi besar-besaran mutlak diperlukan agar program ini tidak merugikan masyarakat.

Pertanyaan lain yang muncul adalah: mengapa anggaran pendidikan justru lebih kecil daripada MBG? Padahal, kondisi pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata sejahtera, baik dari segi sarana prasarana maupun kualitas tenaga pendidik. Bukankah investasi terbaik bagi bangsa adalah peningkatan kualitas pendidikan sumber daya manusia? Maka, pendidikan juga semestinya mendapat alokasi anggaran besar demi mendukung peningkatan kualitas bangsa.

Menteri Keuangan, Bapak Purbaya, sempat menyampaikan bahwa sisa anggaran MBG yang tidak terserap akan dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan. Hingga Oktober 2025, dana yang digunakan untuk program ini baru Rp21 triliun, belum mencapai setengah dari total anggaran. Langkah ini patut diapresiasi mengingat masih banyak sektor lain yang membutuhkan perhatian, termasuk pendidikan.

Daripada anggaran besar hanya tersimpan, lebih baik dialokasikan untuk program lain yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Misalnya, bantuan sosial langsung untuk mengurangi kemiskinan. Dampak jangka panjangnya bisa membantu membayar biaya sekolah dan kebutuhan lain, terutama bagi anak-anak yang tidak bersekolah. Program MBG memang bermanfaat, tetapi manfaatnya hanya dirasakan oleh anak-anak sekolah, sementara masih banyak yang tidak menikmati bangku pendidikan.

Besarnya anggaran MBG memang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat. Namun, pelaksanaan program masih dipenuhi evaluasi yang harus dibenahi. Pemerintah perlu meninjau kembali efektivitas MBG agar anggaran besar sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Jika tidak, sebaiknya dana dialihkan untuk sektor lain yang lebih mendesak, terutama pendidikan.

 

Baja Juga

News Feed

Melawan Hoaks di Era AI: Kolaborasi Jurnalis dan Teknologi untuk Memperkuat Literasi Digital

Mon, 6 Oct 2025 04:10

Oleh: Riga Fasya Dwi Jamaludin, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat ibarat pedang bermata dua. Di satu…

Jurnalistic Expo: Tantangan dan Peluang Etika Jurnalistik di Era Digital

Mon, 6 Oct 2025 02:43

Oleh: Sisilia Rosadi, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media menuntut dunia jurnalistik di Indonesia beradaptasi…

Menjaga Integritas di Era Digital: Masa Depan Etika Jurnalistik Indonesia

Mon, 6 Oct 2025 02:28

Oleh: Kalyca Ninda Nf, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI),…

Masyarakat Kukar Keluhkan Tarif Tol Balikpapan–Samarinda: Harga Selangit, Kualitas Jalan Buruk

Mon, 6 Oct 2025 01:52

Kalimantan Timur –Sejumlah  warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai…

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Masa Depan Jurnalistik di Tangan Generasi Muda

Sun, 5 Oct 2025 06:31

Oleh: Intan Nur Anwari, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Dunia media tengah mengalami perubahan besar di era digital. Semangat…

Menuju Krisis Kepercayaan Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 05:14

Penulis: Muhammad Briyan Prama Irwansyah, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta –Di tengah derasnya arus penyebaran informasi digital, “kebenaran” jurnalistik di…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor