Mediapreneur dan Masa Depan Jurnalis Muda Indonesia

Sat, 4 Oct 2025 11:17:30 Dilihat 53 kali Author gerbang nusantara
motion_photo_896182747939957059

Oleh: Martha Ayu Winarno, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta

Depok, 4 Oktober 2025 – Masa depan jurnalistik Indonesia dibahas hangat dalam Journalistic Expo Day 2025 yang mengusung tema “Journey: Cerdas Bermedia, Berdaya Berkarya.” Acara yang berlangsung di Auditorium Perpustakaan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) ini menghadirkan empat sosok inspiratif dari berbagai bidang media dan komunikasi.

Mereka adalah Res Ares, CEO Expectainment sekaligus pengusaha muda di media hiburan digital; Salman Alfarisi, Product Experience PaveNow yang menekuni pengembangan produk digital; Rahma Hayuningdyah, Section Head of Public Relations MDTV; serta Alfons Yoshio Hartanto, Editor Periksa Fakta Tirto.id. Kehadiran para narasumber menegaskan arah baru jurnalisme, di mana jurnalis muda tak hanya berperan sebagai penyampai berita, melainkan juga kreator dan mediapreneur yang mampu membangun ekosistem media mandiri.

Dari Reporter ke Kreator

Transformasi lanskap media mendorong pergeseran peran jurnalis. Riset Dataloka.id (2025) mencatat mayoritas anak muda Indonesia kini lebih banyak mengonsumsi berita dari media sosial dibandingkan portal berita tradisional. Hal ini menuntut jurnalis untuk tidak sekadar menulis, tetapi juga membangun persona digital dan menjangkau audiens lintas platform.

“Kalau dulu jurnalis bekerja di bawah redaksi besar, sekarang banyak yang bisa membangun brand sendiri. Bahkan satu akun TikTok atau Instagram bisa menjadi media yang berpengaruh,” ungkap Salman Alfarisi saat berbagi pengalaman.

Fenomena ini melahirkan media alternatif seperti Asumsi, Narasi, dan Greatmind yang sukses memikat audiens muda dengan narasi visual dan konten multiplatform.

Jurnalisme Kreatif di Tengah Krisis Kepercayaan

Meski perkembangan media digital pesat, tantangan besar juga hadir berupa krisis kepercayaan publik. Survei RakyatNTT.id (2025) menunjukkan lebih dari separuh masyarakat Indonesia justru mendapatkan berita dari media sosial, dengan WhatsApp sebagai saluran paling populer. Kondisi ini meningkatkan risiko disinformasi.

“Dalam era digital, kejujuran dan transparansi justru menjadi nilai jual utama. Kreatif boleh, tapi jangan tinggalkan etika,” tegas Rahma Hayuningdyah. Ia mengingatkan pentingnya integritas jurnalis muda agar tetap dipercaya publik.

Senada, Alfons Yoshio Hartanto menekankan pentingnya verifikasi. “Mengungkap fakta berarti juga menggerakkan asa masyarakat untuk percaya kembali pada jurnalisme,” ujarnya.

Prediksi: Media sebagai Ekosistem Kolaboratif

Analisis Kompas.id (2025) menyebut generasi muda kini mulai mencari informasi tidak hanya dari media sosial, tetapi juga melalui platform berbasis kecerdasan buatan (AI). Media yang tidak beradaptasi dengan AI dan big data diprediksi akan tertinggal.

Model baru ini menuntut kolaborasi lintas disiplin—antara jurnalis, kreator, desainer, hingga analis data. Laporan ANTARA News Sumsel (2025) menegaskan portal berita online masih menjadi sumber utama informasi generasi muda, asalkan mampu menghadirkan konten yang akurat sekaligus interaktif.

“Media masa depan tidak hanya tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling dipercaya,” ujar Res Ares. Menurutnya, jurnalis muda harus mampu menggabungkan idealisme dengan inovasi bisnis agar bisa berkembang sebagai mediapreneur.

Baja Juga

News Feed

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Masa Depan Jurnalistik di Tangan Generasi Muda

Sun, 5 Oct 2025 06:31

Oleh: Intan Nur Anwari, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Dunia media tengah mengalami perubahan besar di era digital. Semangat…

Menuju Krisis Kepercayaan Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 05:14

Penulis: Muhammad Briyan Prama Irwansyah, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta –Di tengah derasnya arus penyebaran informasi digital, “kebenaran” jurnalistik di…

Mencari Arah Kebenaran di Tengah Perubahan Wajah Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 03:53

Penulis: Gustina Nurma Larasati, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Kebenaran jurnalistik di Indonesia kini sedang diuji dalam situasi yang belum pernah…

Masa Depan Jurnalisme Indonesia: Antara Teknologi, Etika, dan Kepercayaan Publik

Sun, 5 Oct 2025 03:42

Penulis: Salma, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan media jurnalistik di Indonesia terus mengalami perubahan signifikan dalam dua dekade terakhir. Dari…

Media Jurnalistik Indonesia: Dari Ruang Redaksi ke Ruang Digital

Sun, 5 Oct 2025 03:04

Oleh: Hasna Khalishta Afza, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan media jurnalistik di Indonesia kini berjalan lebih cepat dibanding dekade sebelumnya….

Nasib Kebenaran Jurnalisme di Tengah Orkestrasi Fakta

Sun, 5 Oct 2025 02:50

Oleh: Laura Diandra Salzabilla, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Masifnya pergerakan buzzer pasca Pemilu 2024 mengubah wajah ruang publik digital di…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor