Kalimantan Timur –Sejumlah warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai tidak sebanding dengan tarifnya. Keluhan ini disampaikan langsung oleh Nina, perwakilan masyarakat Kukar, dalam wawancara bersama tim gerbangnusantaranews.id pada Senin (6/10/2025).
Menurut Nina, tol tersebut kerap disebut sebagai “tol termahal di dunia” karena tarif yang tinggi, namun kualitas jalan justru memprihatinkan. “Kalau di bilang ikhlas, sumpah nggak ikhlas. Jalan bergelombang, kalau laju sedikit mobil bisa seperti terbang. Apalagi saat hujan, kubangan airnya seperti main arung jeram,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung persoalan sosial yang muncul akibat pembangunan tol ini. “Banyak warga pemilik lahan yang lahannya belum dibayar. Korbannya banyak. Sementara tarif tol selangit, kualitasnya seperti jalan di laut. Jadi ini tol darat atau tol laut?” ujarnya dengan nada kesal.
Nina menambahkan, meski proyek tol tersebut merupakan bagian dari program nasional untuk memangkas jarak tempuh dan mempermudah akses logistik, pada kenyataannya hanya kalangan tertentu yang bisa menikmatinya. “Yang bisa lewat tol hanya orang kaya. Orang kaya saja belum tentu rela bayar semahal itu kalau kondisinya buruk,” katanya.
Masyarakat berharap pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, dapat mendengar langsung keluhan tersebut. “Kami izinkan keluhan ini naik, siapa tahu didengar Menteri PUPR,” pungkas Nina.