Adnan Faridhan Soroti Ketidakadilan Fiskal: Kaltim Sumbang Ratusan Triliun, Balik ke Daerah Tidak Sampai 10 Persen

Mon, 18 Aug 2025 08:31:59 Dilihat 322 kali Author gerbang nusantara
e3c7c201-091a-42f7-a9dd-636cf6ea5d28

Samarinda – Anggota DPRD Samarinda periode 2024–2029, H. Adnan Faridhan, SE, mengkritisi keras ketimpangan fiskal yang dialami Kalimantan Timur.

Menurutnya, selama ini Kaltim menjadi salah satu penopang utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lewat sektor minyak dan gas bumi, batu bara, serta perkebunan, namun hasil yang kembali ke daerah tidak sebanding.

“Terkait pertanyaan mengenai selama ini Kaltim menjadi penopang APBN lewat migas dan lain-lain, tapi infrastruktur kita jauh dari kata layak, ini yang memang menjadi konsen kita semua. Selama ini kita sudah memberikan lebih kepada pusat, tapi yang kembali ke kita hanya segelintir saja, hanya sekian persen saja, tidak sampai 10%,” ujar Adnan kepada gerbangnusantaranews.id (18/8/2025).

Ia menekankan perlunya perjuangan serius agar daerah penghasil seperti Kaltim memperoleh porsi lebih besar.

“Ini yang harus diperjuangkan, bagaimana caranya minimal kita bisa dapat 10% dari sekian ratus triliun. Kalau tidak salah datanya 800 triliun yang kita sumbangkan ke pusat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Adnan menjelaskan bahwa upaya mendapatkan porsi fiskal yang lebih adil tidak bisa hanya ditumpukan pada DPRD, melainkan harus diiringi peran eksekutif, terutama gubernur.

“Mengenai apakah DPRD Kaltim memiliki strategi khusus, saya rasa bukan DPRD Kaltim saja, tapi lebih kepada pemimpinnya, Pak Gubernur, melalui lobi-lobi politik beliau bagaimana supaya kita bisa mendapatkan porsi lebih minimal 10%. Jadi seandainya 800 triliun yang kita berikan untuk menopang APBN itu bisa kembali minimal delapan puluh triliun. Sehingga kita bisa membangun daerah-daerah terpencil dan daerah-daerah yang ada di Kalimantan Timur, termasuk perbatasan-perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Brunei Darussalam,” paparnya.

Menurutnya, kondisi di wilayah perbatasan saat ini masih jauh dari kata layak.

“Di sana banyak ketimpangan terjadi sehingga masyarakat merasa dianaktirikan. Bagaimana kita mau membantu mereka yang terpencil di sana, sementara selama ini akses jalan saja sangat sulit. Nah, ini yang harus dipikirkan oleh pusat. Cukup Jawa sentrisnya,” kata Adnan.

Adnan juga menyinggung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kini menuai berbagai hambatan politik.

Ia menilai sikap segelintir politisi yang ingin menunda bahkan menggagalkan pembangunan IKN sebagai bentuk ketidakadilan bagi Kaltim.

“Selama ini kita sudah menyumbang beratus-ratus triliun, beribu-ribu triliun kepada pemerintah pusat. Tapi untuk membangun satu IKN saja itu dihambat dari berbagai penjuru. Dihambat dari berbagai macam cara, termasuk terakhir ada statement dari politisi yang ingin mengembalikan IKN atau menjadikannya hanya ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Saya rasa itu sudah keterlaluan,” tegasnya.

Adnan menilai pemindahan IKN merupakan anugerah besar bagi Kaltim yang diberikan oleh pemerintahan sebelumnya.

Namun, ia menyayangkan adanya perlambatan dan resistensi politik di pemerintahan saat ini.

“Kemarin semangatnya pemerintahan sebelumnya memberi anugerah luar biasa yaitu pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur, guna supaya pembangunan ini merata. Tapi dengan pergantian pemerintahan agak melambat, bahkan ada statement dari politisi-politisi yang meminta IKN ditunda, IKN tidak jadi, dan lain sebagainya. Saya rasa itu mengecilkan kita sebagai penopang APBN nomor dua setelah Riau. Riau dengan seribu seratus triliun, kita delapan ratus triliun,” jelasnya.

Adnan menutup dengan penekanan agar pemerintah pusat tidak lagi bersikap tidak adil terhadap daerah penghasil.

“Ini yang saya rasa tidak adil untuk daerah penghasil seperti Riau, Kalimantan Timur, dan Papua. Kita juga mau pemerintah pusat memikirkan daerah-daerah penghasil ini supaya dibangun merata seperti Pulau Jawa,” pungkasnya.

Baja Juga

News Feed

UU Reformasi BUMN Disahkan, Menteri & Wamen Dilarang Rangkap Jabatan, tapi…

Mon, 6 Oct 2025 09:55

Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)….

Etika Jurnalistik Indonesia: Menjaga Kredibilitas di Tengah Dinamika Digital

Mon, 6 Oct 2025 06:26

Oleh: Sabrinna Az Zahra Di era digital yang serba cepat dan penuh tantangan, etika jurnalistik di Indonesia menjadi isu yang…

Melawan Hoaks di Era AI: Kolaborasi Jurnalis dan Teknologi untuk Memperkuat Literasi Digital

Mon, 6 Oct 2025 04:10

Oleh: Riga Fasya Dwi Jamaludin, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat ibarat pedang bermata dua. Di satu…

Jurnalistic Expo: Tantangan dan Peluang Etika Jurnalistik di Era Digital

Mon, 6 Oct 2025 02:43

Oleh: Sisilia Rosadi, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media menuntut dunia jurnalistik di Indonesia beradaptasi…

Menjaga Integritas di Era Digital: Masa Depan Etika Jurnalistik Indonesia

Mon, 6 Oct 2025 02:28

Oleh: Kalyca Ninda Nf, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI),…

Masyarakat Kukar Keluhkan Tarif Tol Balikpapan–Samarinda: Harga Selangit, Kualitas Jalan Buruk

Mon, 6 Oct 2025 01:52

Kalimantan Timur –Sejumlah  warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai…

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor