APBD Tertekan, Proyek Mangkrak Perburuk Keuangan Daerah Kutai Kartanegara HMI Kukar: Situasi Ini Sudah Kami Prediksi Sejak Awal

Thu, 31 Jul 2025 08:21:53 Dilihat 169 kali Author gerbang nusantara
David Riyanto, Pengurus HMI Kukar
David Riyanto, Pengurus HMI Kukar

Kutai Kartanegara – Efek domino pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mulai menunjukkan dampaknya, khususnya dalam aspek fiskal dan tata kelola pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Berbagai kalangan, mulai dari aktivis, akademisi, hingga kelompok pemuda, menyuarakan keprihatinan atas kondisi keuangan daerah yang semakin memburuk.

Diketahui, total biaya pelaksanaan Pilkada Kukar 2024 mencapai Rp103,6 miliar. Anggaran tersebut mencakup seluruh tahapan penyelenggaraan, termasuk honorarium penyelenggara di tingkat KPU, Bawaslu, hingga petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS). Beban anggaran Kukar semakin berat dengan digelarnya Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada awal 2025, yang menelan biaya tambahan sebesar Rp62,4 miliar.

Di tengah tekanan tersebut, APBD Kukar tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp12 triliun. Namun, muncul ancaman serius berupa defisit anggaran yang mencapai Rp955 miliar. Kondisi ini mengundang kekhawatiran, terutama karena sejumlah proyek infrastruktur strategis justru mengalami kendala bahkan terhenti di tengah jalan.

Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah pembangunan jembatan penghubung di Kecamatan Sebulu dengan nilai kontrak sekitar Rp203 miliar. Proyek ini mangkrak akibat ketidakmampuan kontraktor dalam menyediakan modal kerja dan tidak lolos audit manajemen internal. Selain itu, pembangunan Gedung Inspektorat Kabupaten Kukar senilai Rp19,4 miliar juga terhenti sementara karena temuan signifikan dari pengawas internal.

Menanggapi situasi ini, Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kutai Kartanegara, David Riyanto, menyebut bahwa krisis keuangan ini sudah dapat diprediksi sejak awal, terutama mengingat tingginya tensi politik dan pembengkakan anggaran pasca PSU.

“Sejak awal kami sudah memprediksi bahwa Kukar akan menghadapi kondisi keuangan yang suram pasca Pilkada dan PSU. Biaya politik yang begitu besar tentu membawa dampak jangka menengah terhadap fiskal daerah,” ujar David, Rabu (30/7/2025).

 

Ia juga menyoroti belum terealisasinya program-program yang dijanjikan saat kampanye, seperti seragam sekolah gratis.

“Program populis seperti seragam sekolah gratis yang dijanjikan saat PSU pun belum bisa direalisasikan. Ini menjadi bukti bahwa penyusunan visi-misi tidak dibarengi dengan perencanaan keuangan yang realistis,” tambahnya.

 

Dari kalangan akademisi, Dr. Ahmad Fauzan, M.Si., dosen ekonomi pembangunan di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), menilai bahwa mangkraknya proyek pembangunan mencerminkan lemahnya manajemen proyek dan sistem pengadaan pemerintah daerah.

“Proyek mangkrak seperti jembatan Sebulu adalah cerminan lemahnya manajemen proyek dan sistem lelang yang tidak selektif. Pemkab Kukar harus mengevaluasi total sistem pengadaan agar tidak menjadi beban fiskal jangka panjang,” jelas Fauzan.

 

HMI Kukar mendesak Pemkab dan DPRD Kukar untuk melakukan audit menyeluruh terhadap proyek-proyek strategis yang bermasalah, serta membuka hasilnya kepada publik sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas.

“Kami mendesak Bupati dan DPRD Kukar untuk menggelar audit terbuka terhadap proyek-proyek besar yang bermasalah. Jangan sampai APBD habis untuk menutup lubang dari perencanaan yang lemah dan lemahnya pengawasan,” tegas David.

 

Situasi ini menjadi pelajaran penting bahwa tata kelola pemerintahan dan pembangunan harus ditopang dengan perencanaan fiskal yang matang serta kontrol publik yang kuat.

Baja Juga

News Feed

UU Reformasi BUMN Disahkan, Menteri & Wamen Dilarang Rangkap Jabatan, tapi…

Mon, 6 Oct 2025 09:55

Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)….

Etika Jurnalistik Indonesia: Menjaga Kredibilitas di Tengah Dinamika Digital

Mon, 6 Oct 2025 06:26

Oleh: Sabrinna Az Zahra Di era digital yang serba cepat dan penuh tantangan, etika jurnalistik di Indonesia menjadi isu yang…

Melawan Hoaks di Era AI: Kolaborasi Jurnalis dan Teknologi untuk Memperkuat Literasi Digital

Mon, 6 Oct 2025 04:10

Oleh: Riga Fasya Dwi Jamaludin, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat ibarat pedang bermata dua. Di satu…

Jurnalistic Expo: Tantangan dan Peluang Etika Jurnalistik di Era Digital

Mon, 6 Oct 2025 02:43

Oleh: Sisilia Rosadi, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media menuntut dunia jurnalistik di Indonesia beradaptasi…

Menjaga Integritas di Era Digital: Masa Depan Etika Jurnalistik Indonesia

Mon, 6 Oct 2025 02:28

Oleh: Kalyca Ninda Nf, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI),…

Masyarakat Kukar Keluhkan Tarif Tol Balikpapan–Samarinda: Harga Selangit, Kualitas Jalan Buruk

Mon, 6 Oct 2025 01:52

Kalimantan Timur –Sejumlah  warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai…

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor