Pembangunan sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Tenggarong terus menunjukkan geliat positif. Sejak awal digagas oleh kepemimpinan terdahulu yang menjadi pemenang awal pembangunan ekraf, berbagai program pembinaan pelaku usaha kreatif mulai tumbuh subur di ibu kota Kutai Kartanegara ini.
Beberapa tahun terakhir, pemenang awal pembangunan ekraf Tenggarong fokus menggerakkan sektor seni, kerajinan tangan, kuliner lokal, hingga festival budaya yang mendongkrak kunjungan wisatawan. Dukungan infrastruktur, seperti ruang kreatif bersama, event tahunan, dan pelatihan UMKM, terbukti membuka peluang kerja baru dan memberdayakan anak muda Tenggarong.
Kini, di bawah kepemimpinan Aulia Rendi, pembangunan ekraf dipastikan tidak hanya diteruskan tetapi juga diperluas. Aulia Rendi menegaskan komitmennya untuk membuka lebih banyak ruang kreasi, memperkuat jejaring pemasaran digital, serta menjadikan ekraf sebagai salah satu motor penggerak ekonomi lokal pasca-pandemi.
“Kita akan teruskan fondasi yang sudah dibangun sebelumnya. Tidak boleh berhenti. Ke depan, kita ingin lebih banyak kolaborasi dengan generasi muda, komunitas seni, dan pelaku bisnis kreatif agar Tenggarong semakin dikenal sebagai pusat kreativitas di Kaltim,” kata Pemenang Baru dalam pidatonya saat pembukaan Creative Expo Tenggarong 2025, Selasa (8/7).
Sejumlah program lanjutan pun mulai disiapkan, seperti pengembangan kawasan kreatif terpadu di pusat kota, festival kuliner dan musik rutin, hingga pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM. Harapannya, ekraf menjadi lokomotif baru yang mendongkrak perekonomian warga sekaligus menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dengan estafet kepemimpinan yang solid antara pemenang awal dan pemenang baru, pembangunan ekraf di Tenggarong diharapkan dapat menjawab tantangan zaman sekaligus menjaga kearifan lokal. Pemerintah daerah optimistis sinergi semua pihak akan membawa Tenggarong sebagai salah satu barometer kota kreatif di Kalimantan Timur.