Korban Longsor di Desa Batuah Kukar Tagih Janji Pemerintah, Minta Hunian Tetap dan Soroti Aktivitas Tambang

Tue, 3 Jun 2025 14:03:36 Dilihat 85 kali Author gerbangn
IMG-20250602-WA0056

 

Samarinda – Suara jeritan warga korban longsor di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, terus menggema. Puluhan rumah warga rusak akibat tanah bergerak di sekitar Jalan Poros Samarinda–Balikpapan Km 28. Kini, mereka menuntut kepastian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).

Wati (43), salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa dirinya bersama empat anaknya kini tinggal di tenda darurat. Rumahnya nyaris roboh akibat pergeseran tanah yang terjadi sejak awal tahun.

“Awalnya itu Januari. Lantai dapur saya mulai retak. Kami pikir cuma biasa. Tapi makin parah. Sampai akhirnya 24 April, jalan poros itu amblas, tanah bergerak, rumah-rumah mulai roboh,” ujarnya saat mengikuti aksi damai di depan Kantor Gubernur Kaltim, Senin (02/06/2025).

Berdasarkan catatan warga, sedikitnya 21 rumah terdampak langsung. Sepuluh rumah di antaranya roboh total, sementara sebelas lainnya mengalami rusak berat. Bahkan satu masjid turut terkena dampak.

“Rumah saya bagian dapurnya rusak. Depannya masih bisa ditempati, tapi kami enggak berani tinggal di situ lagi. Soalnya rumah tetangga saja sudah rata tanah,” imbuh Wati.

Sebagian besar korban kini bertahan di posko darurat atau mengungsi ke rumah keluarga. Namun, kebutuhan akan hunian tetap menjadi perhatian utama mereka.

“Kami meminta pemerintah membebaskan lahan baru untuk hunian. Karena kalau dipindah ke tanah pinjam pakai, suatu saat bisa saja diminta kembali. Tidak ada jaminan. Sedangkan tanah kami sendiri itu punya sertifikat,” tegasnya.

Di sisi lain, warga juga mencurigai adanya keterkaitan antara bencana ini dengan aktivitas pertambangan batu bara di sekitar lokasi. Mereka meminta pemerintah tidak menutup mata terhadap kondisi tersebut.

Roni Hidayatullah, perwakilan pemuda Desa Batuah, menjelaskan bahwa bencana longsor ini terjadi secara bertahap dalam tiga fase, sejak Januari hingga Mei 2025.

“Masyarakat Batuah sudah tinggal di sana sejak 1978. Tapi sejak aktivitas tambang masuk sekitar 2017, kami mulai resah. Banyak perubahan terjadi, khususnya di struktur tanah,” jelas Roni.

Ia menambahkan, warga sempat mengalami tekanan agar tidak mengaitkan bencana ini dengan aktivitas pertambangan.

“Ada yang mulai berupaya intervensi, menyarankan supaya kami jangan sebut-sebut tambang sebagai penyebab. Tapi masyarakat sudah lihat sendiri,” tambahnya.

Kini, warga berharap pemerintah tidak hanya memberi bantuan darurat, tetapi juga solusi jangka panjang berupa pemukiman yang aman dan legal. Mereka menuntut kejelasan, bukan janji.

Baja Juga

News Feed

Apakah Jatuh Cinta Beda Agama Selalu Salah?

Sat, 7 Jun 2025 08:39

Penulis: Savitri Shalssabila, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Cinta adalah bahasa universal yang tak perlu diterjemahkan. Ia datang tanpa izin, seringkali…

Peran Cinta Positif dalam Mendorong Semangat Kuliah Mahasiswa

Fri, 6 Jun 2025 13:01

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dunia perkuliahan bukan hanya soal menghadapi tumpukan tugas dan ujian yang berat. Banyak…

Strategi Menguatkan Hubungan Pertemanan Lewat Energi Positif

Fri, 6 Jun 2025 12:53

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pertemanan menjadi ruang aman untuk berbagi cerita, merayakan kebahagiaan, dan melewati masa sulit….

Menguatkan Citra Positif Organisasi melalui Pendekatan Public Relations Modern

Fri, 6 Jun 2025 12:05

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   Citra organisasi yang kuat dibangun melalui komunikasi tulus dan hubungan dua arah…

Strategi Membangun Hubungan Positif Bagi Akdemik Siswa

Fri, 6 Jun 2025 10:51

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pernahkah Anda menemui siswa yang kehilangan semangat belajar, bukan karena sulitnya materi, melainkan…

Saling Menjadi Rumah Dalam Pertemanan Yang Positif

Fri, 6 Jun 2025 10:44

Penulis: Lulu Khaulia, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dalam kehidupan yang penuh dinamika ini, setiap orang tentu membutuhkan tempat untuk merasa…

Apakah Berpikir Positif Bisa Menyelesaikan Semua Masalah?

Fri, 6 Jun 2025 10:36

Penulis: Yovita Arnelia Putri Rismanto, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit: gagal ujian, ditolak…

Kenapa Sih Pendidikan Itu Penting?

Fri, 6 Jun 2025 06:53

Penulis: Nabila Dinar Shafira, Mahasiswa Universitas Terbuka Surabaya   Semakin berkembangnya dunia, Pendidikan memiliki peran penting bagi setiap manusia seperti…

Pentingnya Apresiasi Dalam Membangun Hubungan Positif

Fri, 6 Jun 2025 05:36

Penulis: Khaylila Safitri, Mahasiswa Politeknik Negeri Jaakarta   Kerap kali kita melupakan satu hal sederhana yang dapat mempererat relasi antarindividu,…

Dunia Memang Berat Tapi Kamu Lebih Kuat dari yang Kamu Kira

Fri, 6 Jun 2025 01:26

Penulis: Filza Hayuning Wafa Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   “Harus kuat, ya.” Kalimat itu mungkin terdengar sederhana, tapi dampaknya bisa…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor