Sanga-Sanga, Kukar – Bencana longsor kembali mengancam keselamatan warga Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara. Jalan darurat yang baru dibuka beberapa hari lalu untuk menggantikan akses lama yang ambles, kini mulai mengalami kerusakan serius.
Ketua RT 3 Kelurahan Pendingin, Sandi, menyampaikan kekhawatiran warga atas kondisi jalan tersebut. Menurutnya, lubang mulai terbentuk di bawah permukaan jalan darurat, menandakan pergerakan tanah yang berbahaya. Ia menilai pihak perusahaan tambang di sekitar lokasi tidak menunjukkan penanganan yang serius.
“Perusahaan hanya menyalahkan curah hujan tinggi, padahal jarak tambang terlalu dekat dengan jalan. Tidak ada penahan di bawah jalan, jadi material terus bergerak meski sudah ditimbun,” ujarnya.
Jalan yang terdampak merupakan satu-satunya akses keluar-masuk bagi sekitar 2.500 jiwa di wilayah tersebut. Selain membahayakan warga yang melintas, kerusakan ini juga mengganggu distribusi air bersih dari PDAM ke rumah-rumah warga.
Kondisi ini memicu keresahan masyarakat. Warga dikabarkan tengah merencanakan aksi orasi sebagai bentuk protes dan desakan agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Menanggapi situasi ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Timur mendesak dua perusahaan tambang batu bara, PT Indomining dan PT Alhasanie, untuk segera melakukan perbaikan terhadap ruas jalan yang terdampak longsor di Kelurahan Sangasanga Dalam dan Pendingin.
Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan lapangan dan menemukan kerusakan signifikan di area tersebut.
“Pada peninjauan lapangan, kami menemukan adanya kerusakan signifikan pada akses jalan akibat longsor di PT Indomining Blok 16 (Sidewall) dan potensi longsor di PT Alhasanie,” kata Bambang di Samarinda, Selasa (27/5/2025).
Bambang menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur yang terdampak serta upaya pencegahan longsor susulan menjadi prioritas utama demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Kami meminta PT Indomining segera memperbaiki jalan saat ini yang terdampak longsor dengan pengerasan beton sesuai spesifikasi teknis,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jalan tersebut sangat vital bagi mobilitas warga, sehingga perbaikan harus segera dilakukan dengan standar kualitas yang baik.
Dalam kunjungan itu, disepakati beberapa poin penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk PT Indomining, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga mengajukan surat izin penggunaan jalan alternatif yang melintasi area perusahaan untuk dijadikan jalur sementara selama proses perbaikan berlangsung.
Sementara itu, PT Alhasanie akan melakukan pekerjaan timbunan di area tambang serta membangun dinding penghalang guna menahan potensi longsor di titik-titik rawan. Namun, pelaksanaan teknis baru dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba).
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar juga akan memberikan pendampingan teknis untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai kaidah yang berlaku. Pemerintah Kecamatan Sangasanga turut memfasilitasi penyelesaian masalah terkait kepemilikan lahan dan fasilitas umum di area terdampak.
“Kami dari Dinas ESDM Kaltim berkomitmen untuk terus memantau progres penanganan ini demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat Kutai Kartanegara,” pungkas Bambang..