APHKB Ungkap Tambang Ilegal Marak Di Enam Kecamatan Kutai Barat, Serukan Aksi Dan Tuntut Penutupan

Mon, 2 Jun 2025 11:04:58 Dilihat 150 kali Author gerbangn
WhatsApp-Image-2024-07-02-at-16.48.05_fa1eb1d8

Kutai Barat – Aktivitas tambang ilegal di Kutai Barat kian mengkhawatirkan. Aliansi Penyelamat Hutan Kutai Barat (APHKB) mencatat, setidaknya terdapat enam titik yang menjadi lokasi aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan. Lokasi tersebut tersebar di enam kecamatan berbeda, antara lain:

1. Kampung Jerang Dayak (Peninggir), Kecamatan Muara Pahu

2. Kampung Dingin, Kecamatan Muara Lawa

3. Kampung Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan

4. Kampung Sungai Kelian (wilayah Kampung Tutung), Kecamatan Linggang Bigung

5. Kampung Kelian Dalam, Kecamatan Tering

6. Kampung Kelian Luar, Kecamatan Long Iram

Sekretaris Jenderal APHKB, Alsiyus, menegaskan bahwa dampak dari aktivitas tambang ilegal ini sangat merusak. Tidak hanya menghancurkan kawasan hutan, tapi juga mencemari sumber air bersih, merusak lahan pertanian, hingga mengancam situs budaya masyarakat adat di sekitar lokasi tambang.

 

Mereka khawatir dampak ini akan menimbulkan krisis lingkungan yang lebih parah di masa depan jika tidak segera dihentikan. Alsiyus pun membenarkan bahwa pihasknya akan mengadakan aksi demi menyuarakan hal ini.

 

Sebagai bentuk protes, APHKB menyatakan akan menggelar aksi massa untuk mendesak penutupan tambang-tambang ilegal tersebut. Mereka juga secara tegas menuntut tindakan cepat dari pihak kepolisian, Dinas Pertambangan, Dinas Lingkungan Hidup, dan seluruh instansi terkait.

 

“Kami menuntut Polres Kutai Barat, Dinas Pertambangan, DLH, dan instansi lainnya untuk segera menutup semua aktivitas tambang ilegal di wilayah kami. Ini bukan sekadar permintaan, ini adalah seruan darurat untuk menyelamatkan lingkungan dan masyarakat,” tegas Alsiyus dalam pernyataannya.

 

Tak hanya eksekutif dan penegak hukum, APHKB juga mendesak DPRD Kutai Barat segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan melibatkan pihak-pihak yang bertanggung jawab.

 

“Kami ingin DPRD tidak hanya diam. Segera lakukan RDP, panggil pihak-pihak yang terlibat, dan pastikan hukum berjalan sebagaimana mestinya. Jangan ada perlindungan terhadap pelaku tambang ilegal,” tambahnya.

 

Ia juga menyinggung lemahnya penegakan hukum atas kasus tambang ilegal yang hingga kini belum menunjukkan hasil nyata. Salah satu kasus bahkan telah menetapkan dua tersangka, namun belum dibawa ke pengadilan.

 

Lebih jauh, APHKB menyebut bahwa dampak lingkungan di Kutai Barat sudah memasuki fase kritis. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Kalimantan Timur, banjir besar bisa terjadi hingga tiga kali dalam sebulan di wilayah Kutai Barat.

 

“Banjir makin sering, sungai berubah warna, lahan pertanian rusak, dan panen gagal. Semua ini karena tambang-tambang ilegal yang menggunduli hutan dan mencemari sungai. Kalau ini terus dibiarkan, bencana ekologis yang lebih besar tinggal menunggu waktu,” tutup Alsiyus.

 

APHKB menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk keselamatan lingkungan hari ini, tetapi juga demi masa depan generasi mendatang. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menyuarakan penolakan terhadap aktivitas tambang ilegal di Kutai Barat.

Baja Juga

News Feed

Apakah Jatuh Cinta Beda Agama Selalu Salah?

Sat, 7 Jun 2025 08:39

Penulis: Savitri Shalssabila, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Cinta adalah bahasa universal yang tak perlu diterjemahkan. Ia datang tanpa izin, seringkali…

Peran Cinta Positif dalam Mendorong Semangat Kuliah Mahasiswa

Fri, 6 Jun 2025 13:01

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dunia perkuliahan bukan hanya soal menghadapi tumpukan tugas dan ujian yang berat. Banyak…

Strategi Menguatkan Hubungan Pertemanan Lewat Energi Positif

Fri, 6 Jun 2025 12:53

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pertemanan menjadi ruang aman untuk berbagi cerita, merayakan kebahagiaan, dan melewati masa sulit….

Menguatkan Citra Positif Organisasi melalui Pendekatan Public Relations Modern

Fri, 6 Jun 2025 12:05

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   Citra organisasi yang kuat dibangun melalui komunikasi tulus dan hubungan dua arah…

Strategi Membangun Hubungan Positif Bagi Akdemik Siswa

Fri, 6 Jun 2025 10:51

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pernahkah Anda menemui siswa yang kehilangan semangat belajar, bukan karena sulitnya materi, melainkan…

Saling Menjadi Rumah Dalam Pertemanan Yang Positif

Fri, 6 Jun 2025 10:44

Penulis: Lulu Khaulia, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dalam kehidupan yang penuh dinamika ini, setiap orang tentu membutuhkan tempat untuk merasa…

Apakah Berpikir Positif Bisa Menyelesaikan Semua Masalah?

Fri, 6 Jun 2025 10:36

Penulis: Yovita Arnelia Putri Rismanto, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit: gagal ujian, ditolak…

Kenapa Sih Pendidikan Itu Penting?

Fri, 6 Jun 2025 06:53

Penulis: Nabila Dinar Shafira, Mahasiswa Universitas Terbuka Surabaya   Semakin berkembangnya dunia, Pendidikan memiliki peran penting bagi setiap manusia seperti…

Pentingnya Apresiasi Dalam Membangun Hubungan Positif

Fri, 6 Jun 2025 05:36

Penulis: Khaylila Safitri, Mahasiswa Politeknik Negeri Jaakarta   Kerap kali kita melupakan satu hal sederhana yang dapat mempererat relasi antarindividu,…

Dunia Memang Berat Tapi Kamu Lebih Kuat dari yang Kamu Kira

Fri, 6 Jun 2025 01:26

Penulis: Filza Hayuning Wafa Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   “Harus kuat, ya.” Kalimat itu mungkin terdengar sederhana, tapi dampaknya bisa…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor