Tenggarong Kutai Kartanegara – Sejumlah investor merasa tertipu oleh pemilik salah satu usaha makanan cepat saji di Kukar. Kerugian ditaksir ratusan juta.
Aji Oyiq yang merupakan salah satu investor membeberkan kronologi kejadian kasus tersebut kepada pihak media.
Oyiq memulai cerita awal mula mengapa dirinya dan sejumlah investor lain tertarik. Sebab, terduga pelaku berinisial E memang telah menjalankan bisnis kuliner di Tenggarong dan dinilai cukup berhasil.
Kemudian, Oyiq mendapat tawaran kerja sama dari pihak E, yang berniat melakukan ekspansi usaha dengan membuka outlet baru di Jalan Muso Bin Salim. E kemudian menawarkan kerja sama investasi dengan sistem bagi hasil.
“Saya dan beberapa kawan tertarik dan akhirnya menjadi investor. Namun belakangan diketahui bahwa uang yang kami setorkan tidak pernah digunakan untuk bisnis tersebut,” ungkap Oyiq.
Aji Oyiq menjelaskan bahwa ia pertama kali ditawari investasi pada Januari 2025, dan dijanjikan outlet baru akan mulai beroperasi pada Februari sebelum bulan Ramadan. Namun hingga setelah Hari Raya Idulfitri, gerai tersebut tak kunjung dibuka.
“Alasannya vendor renovasi lambat. Tapi setelah didesak, dia akhirnya mulai membayar dividen dari outlet yang lama. Tapi itu juga telat. Sampai akhirnya bulan April dia mulai menghilang,” tambahnya.
Dari penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa vendor renovasi hanya menerima pembayaran sebesar Rp5 juta dari total biaya Rp57 juta.
“Vendor bahkan menggunakan dana pribadi karena percaya, tapi akhirnya tak mampu melanjutkan karena modal habis,” ujarnya.
Hingga saat ini, outlet bisnis yang dijanjikan belum juga berjalan. Media ini coba mengkonfirmasi hal tersebut kepada pelaku usaha berinisial E tersebut. Namun, belum berhasil mendapatkan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. Sementara, Polres Kukar sudah menerima laporan mengenai penipuan investasi ini.
“Saat ini masih dalam penyelidikan,” tutup Iptu Maryono selaku Kasi Humas Polres Kukar.