Kasus Keracunan Dorong Pemerintah Revisi Program Makan Bergizi Gratis

Sat, 4 Oct 2025 03:26:36 Dilihat 49 kali Author gerbang nusantara
InShot_20251004_112322386

Jakarta -Pemerintah bergerak cepat merespons maraknya kasus keracunan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Presiden Prabowo Subianto disebut akan segera menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) baru yang mengatur tata kelola MBG secara menyeluruh. Regulasi ini ditargetkan terbit sebelum 5 Oktober 2024, sebagai upaya penguatan sistem setelah munculnya sejumlah insiden yang memicu keresahan publik.

Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) RI, Bambang Eko Hariyanto, memastikan bahwa draf perpres sudah berada di meja Presiden. Menurutnya, penandatanganan akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia menegaskan, meski terkesan reaktif karena insiden keracunan, rancangan aturan ini sebenarnya sudah disusun jauh hari sebelum kasus-kasus tersebut mencuat. Pemerintah kemudian menggunakan evaluasi dari insiden yang terjadi sebagai bahan penyempurnaan aturan.

Perpres baru ini dirancang untuk mengatur secara detail standar operasional prosedur (SOP) mulai dari produksi, penyimpanan, hingga distribusi makanan bergizi. Salah satu poin penting yang akan diatur adalah soal durasi waktu penyiapan dan distribusi makanan agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Praktik seperti memasak pada malam hari dan baru didistribusikan keesokan siangnya akan dilarang dalam aturan baru tersebut.

Selain aspek teknis, perpres ini juga akan menegaskan pembagian kerja antar lembaga, termasuk kementerian, pemerintah daerah, dan mitra pelaksana. Hal ini dilakukan agar tidak ada tumpang tindih tanggung jawab sekaligus memperkuat sistem pengawasan di lapangan.

Pemerintah sebelumnya sudah mengumumkan penguatan pengawasan program MBG dengan menetapkan tiga sertifikat keamanan sebagai syarat wajib bagi semua dapur penyedia makanan. Tiga sertifikat itu meliputi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), serta sertifikat halal. Ketiganya dianggap sebagai standar minimum untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan kepatuhan pada aspek keagamaan dalam penyediaan makanan.

Keputusan ini diambil setelah serangkaian kasus keracunan peserta program MBG menimbulkan kritik publik. Pemerintah menilai, penguatan regulasi menjadi langkah mendesak agar program ini dapat berjalan sesuai tujuan awal, yakni memberikan asupan bergizi yang aman kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, atau Zulhas, menyebutkan bahwa regulasi yang mengatur tata kelola MBG kini berada dalam tahap finalisasi. Menurutnya, perpres dan instruksi presiden yang menyertainya akan selesai dalam waktu dekat. Ia meminta masyarakat menunggu proses penyusunan selesai karena pemerintah ingin memastikan aturan ini benar-benar komprehensif dan dapat menjawab tantangan di lapangan.

Zulhas menambahkan, pemerintah tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan yang muncul dalam pelaksanaan program MBG. Insiden keracunan, kritik atas kebersihan dapur, hingga praktik penanganan peralatan yang tidak sesuai standar, seluruhnya dijadikan bahan evaluasi. Instruksi Presiden, kata Zulhas, sudah jelas: memperbaiki sistem dan memperkuat tata kelola secara menyeluruh.

Salah satu kasus yang menjadi sorotan publik adalah viralnya video petugas mencuci wadah makanan secara asal-asalan dengan melempar ompreng ke air kotor. Insiden ini memicu kekhawatiran terkait kualitas kebersihan di lapangan. Pemerintah pun menegaskan, dengan adanya regulasi baru, praktik seperti itu tidak akan ditoleransi.

Program MBG sendiri merupakan salah satu program prioritas pemerintah Prabowo-Gibran yang mulai dilaksanakan pada 2024. Program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah guna menekan angka stunting, meningkatkan konsentrasi belajar, dan memperkuat ketahanan pangan. Namun, karena melibatkan rantai produksi dan distribusi dalam skala besar, implementasinya tidak lepas dari berbagai tantangan, terutama soal standar kebersihan dan pengawasan.

Penguatan aturan melalui perpres dinilai penting agar program ini tidak hanya berjalan masif, tetapi juga aman dan berkelanjutan. Dengan SOP yang jelas, sertifikasi ketat, dan pembagian kerja yang terkoordinasi, pemerintah berharap kasus-kasus keracunan tidak lagi terulang.

Komitmen pemerintah untuk memperbaiki tata kelola MBG dianggap sebagai langkah penting menjaga kepercayaan publik. Di tengah kritik dan evaluasi, langkah responsif ini juga menunjukkan bahwa pemerintah berupaya serius mengatasi masalah yang muncul tanpa menunda waktu.

Jika sesuai target, perpres baru tentang tata kelola MBG akan segera ditandatangani Presiden Prabowo sebelum peringatan Hari Pangan Sedunia pada 5 Oktober 2024. Dengan demikian, program makan bergizi gratis diharapkan dapat terus berjalan sesuai tujuan awal: menghadirkan makanan sehat, aman, dan layak bagi seluruh anak bangsa.

Baja Juga

News Feed

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Masa Depan Jurnalistik di Tangan Generasi Muda

Sun, 5 Oct 2025 06:31

Oleh: Intan Nur Anwari, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Dunia media tengah mengalami perubahan besar di era digital. Semangat…

Menuju Krisis Kepercayaan Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 05:14

Penulis: Muhammad Briyan Prama Irwansyah, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta –Di tengah derasnya arus penyebaran informasi digital, “kebenaran” jurnalistik di…

Mencari Arah Kebenaran di Tengah Perubahan Wajah Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 03:53

Penulis: Gustina Nurma Larasati, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Kebenaran jurnalistik di Indonesia kini sedang diuji dalam situasi yang belum pernah…

Masa Depan Jurnalisme Indonesia: Antara Teknologi, Etika, dan Kepercayaan Publik

Sun, 5 Oct 2025 03:42

Penulis: Salma, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan media jurnalistik di Indonesia terus mengalami perubahan signifikan dalam dua dekade terakhir. Dari…

Media Jurnalistik Indonesia: Dari Ruang Redaksi ke Ruang Digital

Sun, 5 Oct 2025 03:04

Oleh: Hasna Khalishta Afza, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan media jurnalistik di Indonesia kini berjalan lebih cepat dibanding dekade sebelumnya….

Nasib Kebenaran Jurnalisme di Tengah Orkestrasi Fakta

Sun, 5 Oct 2025 02:50

Oleh: Laura Diandra Salzabilla, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Masifnya pergerakan buzzer pasca Pemilu 2024 mengubah wajah ruang publik digital di…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor