Penulis: Titin Sahra Melani, Politeknik Negeri Jakarta
Pernahkah Anda merasa lelah bukan karena aktivitas fisik, tapi karena pikiran sendiri? Pikiran yang terus-menerus mengkritik, khawatir tentang hal-hal yang belum terjadi, atau bahkan menyalahkan diri sendiri. Tanpa kita sadari, cara kita berpikir bisa menjadi penghambat atau justru pendorong dalam hidup. Pikiran merupakan salah satu di antara banyak hal dalam hidup yang bisa dikendalikan. Kita hanya perlu belajar “berbicara” dengan diri sendiri dengan cara yang lebih baik.
Banyak orang tidak sadar jika mereka sering berbicara negatif pada diri sendiri. Misalnya, saat gagal, kita berpikir, “Saya memang tidak bisa.” Atau saat seseorang membatalkan janji, kita langsung menganggap mereka tidak suka pada kita. Padahal, pikiran-pikiran seperti itu belum tentu benar. Seringkali kita terlalu cepat berprasangka buruk.
Mengutip dari situs mayoclinic.org, berpikir positif bukan berarti menolak kenyataan atau menipu diri sendiri. Berpikir positif berarti memilih sudut pandang yang membangun. Misalnya, bukan “Saya gagal,” tapi “Saya sedang belajar dan akan terus maju.” Dengan begitu, kita tetap realistis tapi lebih baik terhadap diri sendiri.
Manfaat Pola Pikir Positif untuk Kesehatan
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki pola pikir positif cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Mereka lebih tangguh dalam menghadapi tekanan, lebih sehat secara fisik maupun mental, dan bahkan memiliki harapan hidup yang lebih lama.
Beberapa manfaat pola pikir positif untuk kesehatan di antaranya:
- Harapan hidup yang lebih panjang.
- Risiko depresi yang lebih rendah.
- Ketahanan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit.
- Kesehatan jantung yang lebih stabil.
- Kemampuan mengelola stres dengan lebih baik.
Hal ini diyakini terjadi karena orang yang berpikir positif lebih mampu menghadapi tekanan tanpa membiarkannya berdampak buruk pada kesehatan. Selain itu, mereka juga lebih cenderung menjalani gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi, dan menghindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan.
Mengenali Pola Pikir Negatif
Langkah pertama dalam membentuk pola pikir yang sehat adalah dengan menyadari terlebih dahulu bentuk-bentuk pikiran negatif yang sering muncul. Beberapa di antaranya:
- Membesar-besarkan masalah kecil.
- Selalu menyalahkan diri sendiri.
- Melihat segala sesuatu hanya hitam-putih (berhasil atau gagal).
- Perfeksionis, selalu ingin sempurna, lalu kecewa jika tidak tercapai.
- Mengabaikan hal positif, hanya fokus kekurangan.
Cara Melatih Pola Pikir Positif
Berpikir positif bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang dapat dilatih dan dibentuk seiring waktu. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Sadari dan ubah pikiran negatif
Ketika pikiran negatif muncul, cobalah menantangnya. Ubah kalimat seperti “Saya tidak mampu” menjadi “Saya sedang belajar dan terus berkembang.”
- Cari sisi positif dari setiap situasi
Kegagalan atau hambatan bisa menjadi pelajaran berharga. Ubah cara pandang dan temukan nilai di balik peristiwa yang kurang menyenangkan.
- Kelilingi diri dengan energi positif
Lingkungan yang mendukung berperan penting dalam membentuk pikiran. Pilihlah orang-orang yang memberi semangat dan energi baik dalam hidup.
- Jaga kesehatan tubuh
Tubuh yang sehat mendukung pikiran yang sehat. Pastikan memiliki tidur yang cukup, makan bergizi, dan beraktivitas fisik secara rutin
- Latih rasa syukur
Bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup dapat mengurangi tekanan dan membuat hidup terasa lebih ringan.
Mulailah dengan Langkah Kecil
Pikiran adalah cerita yang terus berjalan dalam hidup kita. Jika cerita itu penuh kritik dan takut, kita akan mudah lelah dan putus asa. Tapi jika kita melatih pikiran untuk lebih baik dan penuh harapan, hidup akan terasa lebih ringan.
Mulailah dengan langkah kecil seperti ucapkan kalimat positif pada diri setiap pagi, hargai pencapaian kecil, dan jangan terlalu keras pada diri sendiri. Dunia sudah cukup menantang, jangan biarkan pikiran negatif jadi penghalang hidup tenang dan sehat.