Diskualifikasi Edi Damansyah, Demokrasi Jangan Dijadikan Korban Ambisi

Fri, 19 Sep 2025 01:33:55 Dilihat 285 kali Author gerbang nusantara
Gemini_Generated_Image_10sgvq10sgvq10sg

Gerbang Nusantara menyoroti buku “Politik Elektoral: Dipilih Mayoritas Rakyat Kukar, Dibatalkan MK” terasa lebih sebagai pembenaran diri ketimbang refleksi demokrasi. Edi Damansyah seolah ingin meyakinkan publik bahwa dirinya adalah korban Mahkamah Konstitusi (MK), padahal fakta hukum justru berkata sebaliknya.

Putusan MK Nomor 2/PUU-XXI/2023 sudah jelas sebelum pencalonan berlangsung: kepala daerah yang sudah menjabat dua periode penuh, meski tidak berturut-turut, tidak berhak lagi maju. Artinya, sejak awal Edi tahu bahwa jalannya terhalang. Namun, ia tetap memaksakan diri maju, mendorong partai pengusung, dan melibatkan banyak pihak untuk menghabiskan energi, waktu, serta uang negara demi proses yang akhirnya sia-sia.

Kerugian negara akibat pencalonan ini tidak kecil. Berdasarkan perhitungan anggaran, Pilkada Kukar 2024 menelan biaya sekitar Rp103,6 miliar. Anggaran sebesar itu seharusnya bisa diarahkan untuk pembangunan infrastruktur desa, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Namun sebagian besar terbuang percuma karena proses demokrasi harus diulang akibat ambisi politik seorang tokoh yang sejak awal sudah tidak memenuhi syarat.

Ironisnya, alih-alih bertanggung jawab atas kerugian rakyat, Edi justru menyalahkan MK. Padahal, MK hanya menjalankan konstitusi. Sikap menyalahkan lembaga hukum ini bukan saja tidak bijak, tetapi juga merusak pendidikan politik masyarakat. Bagaimana mungkin seorang pemimpin mengajarkan bahwa aturan bisa dinegosiasikan hanya karena merasa didukung suara mayoritas?

Demokrasi bukanlah panggung untuk membenarkan ambisi pribadi. Demokrasi adalah kombinasi antara suara rakyat dan kepatuhan hukum. Tanpa itu, demokrasi hanya menjadi alat untuk membungkus keserakahan politik.

Edi harusnya legowo menerima bahwa dirinya gagal bukan karena “dirampas MK”, melainkan karena melanggar aturan yang ia tahu sejak awal. Dan rakyat Kukar pun berhak menuntut pertanggungjawaban moral—karena ratusan miliar uang negara telah terbuang sia-sia demi pencalonan yang cacat hukum.

Baja Juga

News Feed

Melawan Hoaks di Era AI: Kolaborasi Jurnalis dan Teknologi untuk Memperkuat Literasi Digital

Mon, 6 Oct 2025 04:10

Oleh: Riga Fasya Dwi Jamaludin, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat ibarat pedang bermata dua. Di satu…

Jurnalistic Expo: Tantangan dan Peluang Etika Jurnalistik di Era Digital

Mon, 6 Oct 2025 02:43

Oleh: Sisilia Rosadi, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi media menuntut dunia jurnalistik di Indonesia beradaptasi…

Menjaga Integritas di Era Digital: Masa Depan Etika Jurnalistik Indonesia

Mon, 6 Oct 2025 02:28

Oleh: Kalyca Ninda Nf, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI),…

Masyarakat Kukar Keluhkan Tarif Tol Balikpapan–Samarinda: Harga Selangit, Kualitas Jalan Buruk

Mon, 6 Oct 2025 01:52

Kalimantan Timur –Sejumlah  warga Kaltim salah satunya warga Kutai Kartanegara, menyampaikan keluhan terkait kondisi Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) yang dinilai…

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Masa Depan Jurnalistik di Tangan Generasi Muda

Sun, 5 Oct 2025 06:31

Oleh: Intan Nur Anwari, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Dunia media tengah mengalami perubahan besar di era digital. Semangat…

Menuju Krisis Kepercayaan Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 05:14

Penulis: Muhammad Briyan Prama Irwansyah, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta –Di tengah derasnya arus penyebaran informasi digital, “kebenaran” jurnalistik di…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor