DJ Ohim dan Katarsis Dinamika Jurnalisme di Indonesia

Sat, 4 Oct 2025 05:17:18 Dilihat 108 kali Author gerbang nusantara
DJ Ohim dan Katarsis Dinamika Jurnalisme di Indonesia

Oleh: Daffa Aulia Ahmad, Politeknik Negeri Jakarta

Sewaktu kasus DJ Panda dan Erika Carlina mencuat, DJ Ohim sempat hadir sebagai kambing hitam baru. Beberapa oknum media menyebutkan keterlibatan DJ Ohim dalam kasus perselingkuhan tersebut. Sosok ini pun sontak menjadi perbincangan di dunia maya Indonesia.

 

Banyak media mengangkat isu tersebut, bahkan sebagian mencoba mengklarifikasi dengan narasi “praduga” tanpa secara langsung menyatakan keterlibatan DJ Ohim. Namun, sejumlah media justru menggunakan cara klikbait, terutama di platform YouTube dan TikTok. Salah satunya melalui unggahan akun TikTok @tryan_setiawan39, yang menyebut Erika Carlina mengaku bahwa ayah biologis bayinya adalah DJ Ohim, bukan DJ Panda. Judul-judul sensasional seperti “DJ Ohim Akui Ayah Biologis Anak Erika” pun bermunculan, memicu arus misinformasi.

 

Padahal, DJ Ohim hanyalah karakter parodi lahir dari konten fabrikasi dan manipulasi digital di Grup Timpa Teks: Singularity, sebuah komunitas meme dengan ratusan ribu anggota di Facebook. Grup ini secara jelas menegaskan bahwa konten mereka adalah bentuk parodi, bukan hoaks. Ironisnya, kreativitas netizen ini disalahartikan hingga menjadi boomerang ketika diadopsi sebagai referensi pemberitaan media.

 

Kasus ini memperlihatkan rapuhnya praktik verifikasi dalam jurnalisme digital Indonesia. Kebenaran sering kabur ketika media terburu-buru menyajikan berita tanpa menimbang kredibilitas sumber. Hal ini menjadi tantangan besar bagi jurnalis dalam membedakan mana fakta, mana parodi, dan mana hoaks.

 

Amalia Rizky Fatonah, Dosen Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta, menilai literasi jurnalistik sangat penting agar masyarakat mampu membedakan informasi yang valid dengan yang menyesatkan. Res Ares, CEO Expectainment, menambahkan bahwa jurnalis seharusnya menulis dengan perspektif yang benar-benar merepresentasikan masyarakat.

 

Di sisi lain, kemajuan teknologi seperti mesin pencari dan kecerdasan buatan seharusnya memudahkan verifikasi informasi. Namun, Amalia mengingatkan bahwa jurnalis tetap harus mengasah keterampilan kritis, tidak semata mengandalkan teknologi.

 

Kasus DJ Ohim akhirnya menjadi cerminan katarsis dinamika jurnalisme di Indonesia: bagaimana parodi bisa disalahartikan, dan bagaimana tantangan besar menuntut jurnalis lebih berhati-hati, teliti, dan beretika di tengah derasnya arus informasi digital.

Baja Juga

News Feed

Jurnalisme Indonesia di Era Disrupsi: Kini dan Nanti

Sun, 5 Oct 2025 13:43

Oleh: Filza Hayuning Wafa, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Media jurnalistik Indonesia tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di…

Rudal KHAN Hadir di Tenggarong, Jamin Pertahanan Strategis IKN dan Kalimantan

Sun, 5 Oct 2025 11:01

Tenggarong —Sistem rudal balistik KHAN buatan Turki (Roketsan) resmi ditempatkan di Batalion Artileri Medan 18, Tenggarong, Kalimantan Timur. Kehadiran alutsista…

Mengawasi AI: Jurnalis Indonesia Bertransformasi Menjadi Operator dan Kurator Data

Sun, 5 Oct 2025 09:37

Oleh: Raden Muhammad Fajar Visandy, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah mengguncang dunia jurnalistik di…

Tantangan dan Arah Baru Media Jurnalistik Indonesia

Sun, 5 Oct 2025 06:59

Oleh: Maria Elisabeth Sitanggang, Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta Perubahan besar tengah melanda dunia media seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Arus…

Masa Depan Jurnalistik di Tangan Generasi Muda

Sun, 5 Oct 2025 06:31

Oleh: Intan Nur Anwari, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta – Dunia media tengah mengalami perubahan besar di era digital. Semangat…

Menuju Krisis Kepercayaan Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 05:14

Penulis: Muhammad Briyan Prama Irwansyah, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jakarta –Di tengah derasnya arus penyebaran informasi digital, “kebenaran” jurnalistik di…

Mencari Arah Kebenaran di Tengah Perubahan Wajah Jurnalisme

Sun, 5 Oct 2025 03:53

Penulis: Gustina Nurma Larasati, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Kebenaran jurnalistik di Indonesia kini sedang diuji dalam situasi yang belum pernah…

Masa Depan Jurnalisme Indonesia: Antara Teknologi, Etika, dan Kepercayaan Publik

Sun, 5 Oct 2025 03:42

Penulis: Salma, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan media jurnalistik di Indonesia terus mengalami perubahan signifikan dalam dua dekade terakhir. Dari…

Media Jurnalistik Indonesia: Dari Ruang Redaksi ke Ruang Digital

Sun, 5 Oct 2025 03:04

Oleh: Hasna Khalishta Afza, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Perkembangan media jurnalistik di Indonesia kini berjalan lebih cepat dibanding dekade sebelumnya….

Nasib Kebenaran Jurnalisme di Tengah Orkestrasi Fakta

Sun, 5 Oct 2025 02:50

Oleh: Laura Diandra Salzabilla, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Masifnya pergerakan buzzer pasca Pemilu 2024 mengubah wajah ruang publik digital di…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor