Semprit Keras Dari HMI: Samarinda Butuh Pemimpin Lapangan, Bukan Raja Baliho

Fri, 30 May 2025 13:36:32 Dilihat 123 kali Author gerbangn
Syahril Saili, Ketua Umum HMI Samarinda
Syahril Saili, Ketua Umum HMI Samarinda

SAMARINDA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda kembali mengangkat suara.

Kali ini, tajam dan tanpa tedeng aling-aling. Mereka menyentil keras kinerja Wali Kota Andi Harun yang dianggap belum menuntaskan segudang persoalan di Kota Tepian.

Dalam pernyataan resminya, HMI mendesak sang wali kota untuk tidak hanya bersolek di baliho dan mondar-mandir di acara seremonial. Tapi benar-benar turun ke akar rumput, menyingsingkan lengan baju, dan menyelami langsung pusaran masalah yang terus berputar di tengah masyarakat.

“Banyak PR yang belum selesai. Samarinda butuh pemimpin yang bekerja nyata, bukan simbolik,” tegas Ketua Umum HMI Samarinda, Syahril Saili.

Air masih jadi musuh utama. Samarinda seperti rumah bocor yang terus digenangi tiap hujan datang. Bukan tanpa janji, proyek drainase dan normalisasi sudah lama digaungkan. Tapi di lapangan, realitanya seperti jalan di tempat. Rakyat pun kembali harus menggulung celana dan memikul nasib sendiri.

“Janji pengendalian banjir belum terasa dampaknya. Masyarakat masih jadi korban saban musim hujan,” keluh Syahril.

Sorotan juga mengarah pada penggusuran. HMI menuding pemerintah terlalu kaku, bahkan dingin, dalam menghadapi warga. Seperti yang terjadi di Pasar Subuh. Tak ada pelukan solusi, hanya pengusiran yang seolah menggusur pula harapan.

“Jangan sampai pembangunan tumbuh di atas air mata warga. Ketimpangan sosial adalah bom waktu,” katanya.

Proyek-proyek ambisius seperti terowongan diibaratkan kapal megah yang bocor di tengah laut. Alih-alih jadi solusi, kualitas pekerjaan yang jauh dari harapan justru menambah daftar panjang kekecewaan.

“Jalan rusak, proyek molor, dan tak sesuai ekspektasi publik,” sambungnya.

Kasus kekerasan yang meningkat, baik di ruang publik maupun di balik pintu rumah, jadi sinyal bahaya. Samarinda seperti kota yang makin terang lampunya, tapi makin gelap suasananya. Warga kian sulit merasa aman di rumah sendiri.

Aktivitas tambang yang menjalar hingga ke jantung kota dianggap seperti api dalam sekam. Menggerogoti lingkungan, meracuni sumber air, dan mengancam keselamatan jangka panjang.

“Pemerintah harus tegas terhadap tambang-tambang nakal. Jangan biarkan rakyat jadi korban dari kerakusan,” tegas HMI.

“Samarinda juga belum lepas dari problematika sampah. Kota ini seperti terus menyapu kotoran ke bawah karpet. Sistem pengelolaan masih tumpang tindih, edukasi masyarakat pun belum jadi prioritas,” pungkasnya.

Baja Juga

News Feed

Pemkab Kukar dan Otorita IKN Matangkan Penataan 15 Wilayah Terdampak Delineasi IKN

Sat, 7 Jun 2025 12:55

KUTAI KARTANEGARA — Sebanyak 15 desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dipastikan masuk dalam delineasi Ibu Kota…

Apakah Jatuh Cinta Beda Agama Selalu Salah?

Sat, 7 Jun 2025 08:39

Penulis: Savitri Shalssabila, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Cinta adalah bahasa universal yang tak perlu diterjemahkan. Ia datang tanpa izin, seringkali…

Peran Cinta Positif dalam Mendorong Semangat Kuliah Mahasiswa

Fri, 6 Jun 2025 13:01

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dunia perkuliahan bukan hanya soal menghadapi tumpukan tugas dan ujian yang berat. Banyak…

Strategi Menguatkan Hubungan Pertemanan Lewat Energi Positif

Fri, 6 Jun 2025 12:53

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pertemanan menjadi ruang aman untuk berbagi cerita, merayakan kebahagiaan, dan melewati masa sulit….

Menguatkan Citra Positif Organisasi melalui Pendekatan Public Relations Modern

Fri, 6 Jun 2025 12:05

Penulis: Ikke Nurul, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   Citra organisasi yang kuat dibangun melalui komunikasi tulus dan hubungan dua arah…

Strategi Membangun Hubungan Positif Bagi Akdemik Siswa

Fri, 6 Jun 2025 10:51

Penulis: Intan Maharani, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Pernahkah Anda menemui siswa yang kehilangan semangat belajar, bukan karena sulitnya materi, melainkan…

Saling Menjadi Rumah Dalam Pertemanan Yang Positif

Fri, 6 Jun 2025 10:44

Penulis: Lulu Khaulia, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Dalam kehidupan yang penuh dinamika ini, setiap orang tentu membutuhkan tempat untuk merasa…

Apakah Berpikir Positif Bisa Menyelesaikan Semua Masalah?

Fri, 6 Jun 2025 10:36

Penulis: Yovita Arnelia Putri Rismanto, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta   Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit: gagal ujian, ditolak…

Kenapa Sih Pendidikan Itu Penting?

Fri, 6 Jun 2025 06:53

Penulis: Nabila Dinar Shafira, Mahasiswa Universitas Terbuka Surabaya   Semakin berkembangnya dunia, Pendidikan memiliki peran penting bagi setiap manusia seperti…

Pentingnya Apresiasi Dalam Membangun Hubungan Positif

Fri, 6 Jun 2025 05:36

Penulis: Khaylila Safitri, Mahasiswa Politeknik Negeri Jaakarta   Kerap kali kita melupakan satu hal sederhana yang dapat mempererat relasi antarindividu,…

Berita Terbaru

Teknologi

Pendidikan

Visitor